POSKOTASUMATERA.COM-DAIRI-
Perempuan
yang bergabung di PERMAMPU dapat memberikan kontribusi yang besar dalam program
Advokasi Hak dan Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) untuk perempuan yang
ada di pulau Sumatera.
Hal tersebut
di sampaikan Bupati Dairi , Dr.Eddy Kelleng Ate Berutu Seminar yang dilakukan
oleh Konsorsium Perempuan Sumatera Mampu (PERMAMPU) Senin (31/08/2020). Seminar
tersebut berlangsung secara virtual diruang rapat Bupati Dairi dan diikuti
langsung oleh Bupati bersama dengan Kadis Kesehatan dr. Ruspal Simarmata, Kadis
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Dairi, diwakili
Lundu Pakpahan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Dairi, Hotmaida Butar-butar ST.
“Kami
memiliki keyakinan suara perempuan memiliki komitmen dan kontribusi dalam
menangani permasalahan yang menyangkut pengetahuan, kesadaran dan akses
perempuan terhadap kesehatan tubuh dan reproduksinya. Saat ini berbagai
permasalahan seperti masalah perkawinan anak dan reproduksi menjadi masalah
perempuan, untuk itu kita harus memberikan pelajaran tentang HKSR sehingga kita
mampu meningkatkan perempuan muda yang memiliki masa depan yang cerah,”
ujarnya.
Disebutkan
lagi,pada perayaan hari anak tahun 2019 lalu, Pemkab Dairi mengapresiasi
kegiatan yang berhubungan dengan HKSR yang telah dilaksanakan bersama dengan
perkumpulan Sada Ahmo di Gedung Djauli Manik Sidikalang. Sedangkan untuk tahun
2020, Pemkab melalui program perlindungan perempuan juga melaksanakan
sosialisasi pembelajaran terhadap perempuan dan berlangsung selama 3
hari. “Pada Juli 2020 lalu,dilakukan sosialisasi HKSR, para peserta dapat
memahami dan melaksanakan serta membangun kesepakatan bersama dengan pendalaman
perspektif dan pengetahuan tentang gender dan isu HKSR dan penerapannya di
Kabupaten Dairi.
Pembicara
kunci oleh Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Ir Agustina Erni M.Sc, melalui
Vidcon menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para perempuan-perempuan
yang bergabung di PERMAMPU. Diakuinya berbicara tentang kesehatan reproduksi
dan seksual merupakan polemik yang harus dihadapi bersama. “Hal ini
merupakan polemik kita bersama, untuk itu mari kita Bersatu dan memberikan
pelajaran kepada anak remaja dan perempuan tentang apa itu HKSR dan persiapan
yang dilakukan sebelum melakukan pernikahan,” ucapnya.
Lebih
lanjut, Koordinator PERMAMPU, Dina Lumban Tobing mengatakan seminar ini
berthema “Suara Perempuan Akar Rumput dan Pendukung Untuk Komitmen
Keberlanjutan HKSR Perempuan di Pulau Sumatera”. Selain itu, seminar ini juga
bertujuan untuk penguatan kepemimpinan perempuan akar rumput untuk penghapusan
kemiskinan melalui perlindungan dan pemenuhan HKSR perempuan, khususnya
perempuan dan perempuan muda di kota dan perempuan miskin kota.“Sejak tahun
2014, kita sudah mendirikan Konsorsium PERMAMPU yang didalamnya terdiri dari 8
LSM yaitu Flower Aceh yang ada di Aceh, Pesada-Sumatera Utara, PPWS
Sumatera-Riau, LP2M-Sumbar, APM-Jambi, Cahaya Perempuan WCC-Bengkulu, WCC
Palembang-Sumsel, Damar-Lampung,” imbuhnya.
(PS/K.TUMANGGER)