Anggota DPRD Asahan,Reza Dapat Perlakuan Kurang Menyenangkan Dari RS Lina Aek Loba

/ Senin, 05 Oktober 2020 / 16.40.00 WIB


*Pasien Kecelakaan, 15 Jahitan Ditangani RS Lina Sampai Rp. 2.200.000,Namun Tidak Mendapatkan Rincian Detail

POSKOTASUMATERA.COM-ASAHAN
Anggota DPRD termuda di Kabupaten Asahan, Muhammad Reza Andhika S.Agt , mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan saat mengurus salah seorang masyarakatnya  yang mengalami kecelakaan di salah satu rumah sakit swasta.

Reza menceritakan di akun Facebooknya,menyebutkan cerita tentang kejadian malam ini, 2 oktober tepat nya pukul setengah 8 tadi masuk seorang pasien kecelakaan yang tertabrak di Batu 4 Desa Sengon Sari Aek Loba. 

Korban langsung di larikan oleh rekan"nya ke RSU LINA  AEK LOBA KECAMATAN AEK KUASAN,karena sakin panik dan khawatir nya. Sehingga si pelaku yang menabrak juga tidak terfikirkan lagi dan pulang begitu saja tanpa pertanggung jawaban yang tidak tau entah siapa?. 

Mendengar informasi tersebut saya langsung lihat keadaan pasien yang juga teman saya. Namun yang menjadi kekecewaan saya malam ini adalah pihak rumah sakit menyarankan di rujuk ke Kota Kisaran.

"Alhamdulillah kita sudah hubungi ambulance pribadi dan sampai tepat waktu untuk segera di rujuk ke Kisaran. Namun ketika pembayaran saya dan pihak keluarga bingung melihat harga yang saya rasa tidak masuk di akal, 15 jahitan dan saya tidak di beritahu apa saja obat yang di berikan kepada  pasien yang berujung memakan 1 jam waktu penangan menghasilkan uang 
Rp-2.200.000 besaran nya," sebut Politisi Muda,Reza Andhika 


Di tambah kekecewaan lagi seorang dari Tenaga Medis, dr.Muda dan saya rasa berpendidikan juga terdidik bentak saya hanya karena saya mau pasien di rujuk dengan infus tetap terpasang. Namun pihak RSU LINA tidak mengizinkan karena ada syarat harus bawa perawat kalau mau infus tetap terpasang. 

"Perhitungan saya dan keluarga tepat ternyata tidak membawa perawat dan tidak pakai ambulance mereka saja sudah begitu bagaimana kalau kita pakai fasilitas RS tersebut,tidak ketulungan saya rasa harga nya,"cetus Anggota DPRD Termuda ini,Reza Andhika.

Infus sudah terbayar namun tidak kita bawak di karenakan aturan yang mereka buat katanya! Sampai saat ini tidak ada etikat baik pihak RSU LINA AEK LOBA terhadap saya dan pihak keluarga atas kejadian itu. 

Hal Itu membuktikan mereka tidak memanusiawikan seorang pasien yang juga manusia. "Infus di bayar tapi tidak izinkan di bawa,padahal setau saya infus juga untuk penambah tenaga. Tapi yah sudahlah itulah mirisnya negeri ini,dan saya mengalami nya sendiri,"beber Reza dihadapan pihak RS didepan UGD tersebut.Apakah mereka melihat status sosial,pangkat, dan golongan? 

Atas peristiwa yang dialaminya, Reza Andhika langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan.

"Beliau (kadis) marah ketika tahu saya diperlakukan seperti itu. Pihak rumah sakit langsung minta maaf kepada kepala dinas," jelasnya.

Peristiwa ini, diakuinya akan diproses lebih jauh di DPRD Kabupaten Asahan. "Kebetulan komisi saya membidangi kesehatan, akan saya usut kasus ini karena saya kerap dapat laporan dari masyarakat atas perlakuan rumah sakit tersebut," tegasnya,#SAVEKESEHATAN #SAVERSULINAAEKLOBA.

"Dalam waktu dekat ,kita lakukan RDP dan Sidak ke Pihak RS Lina tersebut dari DPRD Asahan,"janji Reza saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Sampai berita ini terbit,pihak RS Lina  maupun Humas Management belum ada dapat dikonfirmasi. (PS/SAUFI)


Komentar Anda

Terkini: