POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Calon
Wali Kota Medan Nomor urut 1, Ir H Akhyar Nasution MSi merasakan kesusahan
masyarakat yang mengalami kebanjiran Rob Belawan. Hal tersebut terungkap saat
salat subuh berjamaah sekaligus bersilaturahim dengan jamaah Mesjid Al Aqobah
di Belawan I, Medan, Minggu (18/10/2020).
Usai
salat subuh berjamaah, Akhyar sempat meninjau seputaran halaman masjid dan
menyumbang saran untuk dijadikan kawasan ruang terbuka hijau, misalnya menanami
bunga-bunga dan pepohonan dalam pot.
Akhyar
mengakui, sejak tahun 2016 Pemko Medan sudah menyurati Kementerian PUPR, dan
menanyakan langsung ke Presiden RI soal penanganan banjir rob di Belawan.
Sesuai pemetaan kami, banjir rob ini tidak hanya terjadi di Belawan, tapi
terjadi juga di kawasan Percut Seituan.
Ketika itu, sebutnya, sesuai hasil rapat
dengan para teknokrat, akademisi dan tenaga ahli muncullah keputusan secara
teknis untuk dibangun tanggul pencegahan rob. Namun, saat dibangun tanggul ini,
maka dampak terbesar akan dirasakan di kawasan bagan Percut Seituan. Inikan
tidak mungkin juga dilakukan, bahkan tim teknis Kementerian PUPR sudah turun
meninjau geografis wilayah.
“Alhamdulillah
saat ini sudah berproses, semoga akan ada penyelesaian masalah rob ini,”
katanya.
Akhyar juga menyampaikan, beberapa hari lalu,
ia bersilaturahmi ke Bachtiar Jafar Walikota Medan periode 1990-2000. Dalam
pertemuan itu, Pak Bachtiar memberikan contoh di perumahan nelayan indah dengan
rumah panggung. Inikan sebuah contoh perumahan pinggiran lain.
Akhyar menyatakan, secara pribadi dan Pemko
Medan tidak pernah lari dari tanggungjawab, tapi sampai saat ini kami berharap
masyarakat bisa memahami karakteristik kawasan Medan Belawan. Di sisi lain,
Pemko Medan terus bekerja mencari solusinya.
“Sesuai
pengetahun ilmu teknik tata ruang saya pelajari di bangku perkuliahan, tata
ruang wilayah itu harus mengacu pada karakteristik dan kearifan lokal, dengan
cara itu akan banyak bisa dilakukan dan gampang mengerjakannya,” katanya
didampingi Ketua GNPF Ustad Heriansyah. (DIAN WAHYUDI)