POSKOTASUMATERA.COM-ASAHAN
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, meminta BPJS Kesehatan untuk konsisten mengembangkan pelayanan terutama berbasis digital saat ini.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, meminta BPJS Kesehatan untuk konsisten mengembangkan pelayanan terutama berbasis digital saat ini.
Sebab, ekspektasi dari masyarakat itu tidak ada batasnya. Khususnya pelayanan yang didapatkan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
“Mengoptimalkan pelayanan berbasis digital, dengan mengurangi kontak langsung dengan orang lain, terutama pada bagian Faskes. Berbasis pelayanan digital tersebut, faskes juga bisa mengoptimalkan pelayanan preventif promotif,” sebutnya ketika mengikuti Media Workshop yang digelar BPJS Kesehatan secara virtual se- Indonesia, Jumat (23/10/20).
Selain itu kata Tulus, pekerjaan rumah dari BPJS JKN sebenarnya bukan hanya bagi orang yang sakit saja, melainkan memikirkan bagaimana rakyat tidak sakit.
Adanya digital tersebut dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat agar aspek-aspek preventif promotif tadi tercapai. Sehingga defisit finansial di BPJS Kesehatan tidak semakin besar.
Menurutnya, saat ini ada lebih dari 350 juta penggunaan handphone seluler, dan 175 juta masyarakat mengakses internet. Itu makanya pelayanan berbasis digital sangat penting untuk memudahkan peserta BPJS.
Karena dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas terhadap masyarakat pengguna JKN. Jadi, pelayanan digital itu secara keseluruhan akan membuat semua pelayanan akan lebih efisien.
“Gunakan digital yang ada di BPJS Kesehatan seperti, JKN, Chika, dan aplikasi Edabu. Masyarakat bisa gunakan kanal layanan tersebut untuk menyampaikan aduan, tidak perlu datang ke kantor lagi. Tapi, penting harus ada tindaklanjut (dari pengaduan). Karena percuma ada kanal pengaduan tapi tidak ada tindak lanjut,” sebut Tulus,Ketua YLKI (PS/SAUFI)
