Cegah Covid-19, SD N 101410 Lumbanratus Belajar Luring

/ Minggu, 29 November 2020 / 18.13.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Ditengah pandemi covid 19, berbagai cara digunakan untuk tetap melakukan proses belajar bagi siswa-siswi SD Negeri 101410 Lumbanratus Kec.Tano Tombangan Angkola , salah satunya adalah sistem luring atau luar jaringan di  rumah warga.


Kepala SD Negeri 101410 Lumbanratus  Kecamatan Tano Tombangan Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Malahir Lubis jum'at (27/11) di ruang kerjanya mengatakan bahwa siswa/i nya  menggunakan sistem luring atau luar jaringan di luar Sekolah dan belajar di rumah warga secara berkelompok.

Sistem luring ini sama halnya dengan tatap muka belajar, namun untuk tetap menjaga protokol kesehatan siswa, pihak Sekolah membagi beberapa kelompok, minimal siswa dalam satu kelompok sebanyak 10 orang dan maksimal 15  orang," beber Kasek.
                                   


Kasek Malahir Lubis mengatakan saat ini sistem belajar mengajar kami disebut luring, dimana kami sebagai Kepala.Sekolah mengarahkan guru untuk  mengajar secara langsung  secara  berkelompok di rumah warga masyarakat.

Selain itu, pihak sekolah juga menerapkan jaga jarak untuk siswa dan tetap menggunakan masker saat proses belajar berlangsung.

 Sebagian siswa-siswi melaksanakan proses belajar di salah di rumah warga masyarakat yang didatangi oleh guru  hal itu dilakukan untuk mencegah Covid-19," beber Malahir Lubis.

“Untuk proses belajar kita tetap mengedepankan protokol kesehatan, dimana siswa tetap jaga jarak dan menggunakan masker saat belajar.

Pihak sekolah juga menerapkan sistem luring ini mengingat semua siswa tidak memiliki android sebagai sarana belajar daring, meski memiliki android kata guru kelas, kendala kembali pada pembelian paket data, dimana orang tua siswa di sekolah tersebut rata-rata bekerja sebagai petani yang hanya mengandalkan hasil panen untuk kebutuhan sehari-hari.

“Sekolah lain banyak yang menggunakan sistem online, namun kami banyak pertimbangan untuk menerapkan itu, karena di sekolah kami ini orang tua siswa mayoritas bekerja sebagai petani, untuk kebutuhan sehari hari saja sangat sulit, sehingga tidak mungkin dapat dipaksakan untuk membeli android dan paket data” Ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikannya," Proses belajar mengajar dengan sistem luring ini untuk tahun ajaran baru, terus dilaksankan proses belajar mengajar, dimana pihak sekolah akan terus menerapkan sistem ini, dan tetap mengikuti aturan Pemerintah.
 ( PS/BERMAWI)
Komentar Anda

Terkini: