Usai
debat kandidat, Calon Walikota Medan nomor urut 1, Ir Akhyar Nasution Msi
mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT telah berhasil menyampaikan fakta
fakta pembangunan yang ada.
"Alhamdulillah,
tampilan kami kali ini lebih baik daripada sebelumnya. Terimakasih, suasananya
pun enak dan nyaman," ucap Akhyar.
Kepada
warga Medan, Akhyar menyampaikan memperhatikan data itu sangat penting sekali.
"Kita berharap, pemimpin ke depan dapat membuat keputusan berdasarkan data
yang ril, bukan karena katanya, bukan karena bisikan. Nanti bisa sangat fatal
sekali, kalau keputusan yang dibuat berdasarkan karena katanya," jelasnya.
Disinggung
mengenai sudah terwakilinya aspirasi warga dalam debat kadidat kedua ini,
Akhyar mengaku, aspirasi dari masyarakat sebenarnya sangat banyak sekali
daripada debat ini. "Debat ini hanyalah sekelumit daripada aspirasi
masyarakat yang sudah banyak lebih kami ketahui. Begitu juga pelayanan
masyarakat yang sudah banyak dilakukan," ujarnya.
Sebut
saja Dinas Perizinan Kota Medan.
Dalam
pelayanan masyarakat, imbuh Akhyar, dinas ini mendapatkan kualifikasi baik,
tinggal 1 angka lagi menuju sangat baik sekali. "Jadi ini prestasi
prestasi yang sudah ada. Janganlah kita bergerak berdasarkan asumsi, tapi
berdasarkan data dan fakta. Keterbukaan informasi di Kota Medan sangat baik sekali.
Semuanya bisa diakses," tuturnya.
Disinggung
pernyataan rivalnya Bobby Nasution mengenai anggaran Pemko Medan sebesar Rp30
triliun, Akhyar menepis. "Sesungguhnya hal itulah yang sangat salah
membaca data. Per tahun anggaran itu tercatat semuanya dan bisa diakses
masyarakat mengenai realisasi anggaran di Kota Medan. Itu adalah data dan
fakta, bukan asumsi. Jadi sangat fatal sekali ada calon pemimpin kerja
berdasarkan asumsi dan itu akan sangat bahaya untuk Kota Medan, sangat bahaya
sekali. Ayolah kita bekerja berdasarkan data, bukan berdasarkan bisikan atau
kata-kata," jelasnya.
"Ya
asumsi, tadi kan jelas penjelasannya kan. 5 tahun anggaran lebih kurang 6
triliun, 30 triliun, katanya kan. Ya kita buka datanya dong, orang semua bisa
diakses kok, kawan kawan juga bisa mengaksesnya. Jadi tidak ada ketertutupan
informasi di sini. Jadi bekerjalah berdasarkan data, bukan karena katanya,
bukan karena bisikan. Ini sangat bahaya sekali untuk Kota Medan,"
bebernya.
Sebelumnya,
dalam debat itu, Akhyar meluruskan, bahwa realisasi APBD Pemko Medan dan bisa
diakses di laman www.pemkomedan.go.id, rinciannya pada tahun anggaran 2016
yakni sebesar Rp4,3 trilun, di tahun 2017 realisasinya sebesar Rp4,4 triliun,
di tahun 2018 realisasi anggarannya sebesar Rp4,25 triliun, dan tahun 2019
sebesar Rp5,05 triliun.
"Jadi
masih 4 tahun anggaran. Totalnya sekitar 18 triliun rupiah. Transparansi
anggaran itu ada. Tinggal buka website Pemko Medan, semua anggaran itu ada
tercantum. Jadi bapak ibu sekalian, data data yang tidak benar itu harus kita
perbaiki. Kita menjadi pemimpin di Kota Medan harus mampu menyampaikan yang
benar, jangan berdasarkan asumsi. Sebagai pemimpin, bekerjalah berdasarkan
data," tegasnya. (PS/DIAN)