Pertemuan Franc Bernhard Tumanggor dengan CEO Texmaco Group di dampingi Ayahanda DR. MP. Tumanggor yang merupakan
sahabat lama pengusaha Nasional yang handal ini.
Ada sejumlah
pembicaraan kerjasama kedepan dalam pengembangan beberapa sektor di Pakpak
Bharat. Mulai dari bidang pertanian, pendidikan dan peternakan. Dalam
pertemuan, FBT juga membawa produk Pakpah Bharat seperti gambir, teh gambir dan
Jeruk. Bingkisan ini disampaikan sebagai bagian dari mempromosikan produk dan
hasil pertanian Pakpak Bharat.
Dihadapan
figur Industriawan Nasional ini, FBT
menyampaikan gambaran dan kondisi Pakpak Bharat perlu perhatian khusus dari
kalangan pengusaha, terlebih sekelas Sinivasan merupakan kelahiran Medan, tentu
memiliki kepedulian terhadap pengembangan Sumatera Utara.
Pertama di
bidang pendidikan. Pengusaha yang berkiprah di tiga era sejak orde lama, orde
baru dan reformasi akan mengembangkan teknologi informasi. Kedepan berencana
akan membangun sekolah yang melahirkan tenaga tenaga programer yang unggul.
Dari rencana enam sekolah yang akan didirikan di Indonesia, satu unit akan
ditempatkan di Pakpak Bharat, ungkapnya.
Hal ini menjadi strategis, mengingat tantangan dan masa depan dunia ada di
bidang ini.
Pengusaha
yang memulai usaha dari nol, menekankan India yang berpenduduk 1,3 Milyart
penduduk memiliki 10 juta programer. Sementara Indonesia perbenduduk 268 juta,
hanya memiliki programer puluhan ribu. Sehingga kedepan melalui sekolah sekolah
yang akan didirikan mulai tahun yang akan datang mampu melahirkan 100 ribu
orang programer di Indonesia. Peluang ini akan mampu melahirkan SDM unggul di
Pakpak Bharat.
Dibidang
pertanian, Sinivasan akan membuka peluang pembukaan pasar Gambir ke india.
Selain pasar, sekaligus masuk pada skema hilirisasi komoditi Gambir dengan
menciptakan produk turunan untuk mengurangi ketergantungan eksport kedepan.
Group Texmaco tidak perlu diragukan, pengalaman dunia teknologi mesin yang
memiliki kawasan pabrik Texmaco di Subang Jawa Barat lengkap dengan sekolah
politeknik khusus mesin.
Dalam
kesempatan pertemuan yang hangat dan bersahaja tersebut Pengusaha kawakan ini
sedang mengembangkan mobil listrik. Sempat memberi nasehat kepada FBT, bahwa
pengalaman Sejak muda, saya sangat terkesan dengan pemikiran para founding
father kita. Bung Karno berupaya membangkitkan harga diri bangsa dengan
menancapkan pandangan bahwa “ kita bukan bangsa tempe “. Bung Hatta menekankan
pentingnya upaya meningkatkan kemampuan ekonomi rakyat, antara lain, lewat
koperasi. Sedang Bung Sjahrir mengemukakan pentingnya industrialisasi, modernisasi,
dan mekanisasi mulai dari desa-desa, tegasnya.
Diakhir pertemuan kakek enam cucu ini, berjanji Tahun depan saya akan mengunjungi Pakpak Bharat. Dengan senang hati FBT menyambutnya dengan senang dan tangan terbuka demi kemajuan Pakpak Bharat kedepan, ujarnya.(PS/K.TUMANGGER)