POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-
Ketua Tim Pemenangan Akhyar-Salman (AMAN) Ibrahim Tarigan memberi apresiasi
atas hasil survei yang mengunggulkan pasangan calon yang diusungnya.
Ibrahim
menilai, penduduk Medan adalah pejuang demokrasi di Indonesia. Dan itu telah
dibuktikan lewat hasil survei dan akan direalisasikan pada 9 Desember 2020 oleh
anak-anak Medan.
"Mereka
punya ketetapan hati mulai sejak awal pemilihan. Warga Medan adalah pejuang
demokrasi. Mereka tidak melihat banyaknya partai, tapi sosok yang layak
memimpin Kota Medan. Intinya anak Medan adalah pemilih cerdas dan
pejuang," tegas Ibrahim, didampingi Mantan Ketua Harian Pemuda Pancasila
era 90 an, Heru Baskoro.
Masih
menurut Ibrahim, anak Medan saat ini butuh realita. Butuh karya nyata dan bukan
karya kata.
"Ditambah
lagi, sosok Akhyar dan Salman punya
track record berjenjang. Dari legislatif hingga eksekutif. Tentu penuh
pengalaman dan jam terbang dan pastinya siap pakai," ungkap Ibrahim.
Seperti
diketahui, Roda Tiga Konsultan merupakan lembaga yang memiliki visi membantu
terciptanya budaya politik demokrasi Indonesia yang maju dan modern.
Roda
Tiga Konsultan juga melakukan survei untuk mengukur strong voters kedua
pasangan kandidat Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan.
Dari
nilai elektoral pasangan nomor urut 1 sebesar 53,1 persen, sebanyak 51,5 persen
di antaranya mengatakan yakin atas pilihannya tersebut, sisanya 1,6 persen
mengatakan belum yakin atau masih ragu dengan pilihannya. Sedangkan pasangan
nomor urut 2, dari nilai elektoral 37,9 persen, sebanyak 35,8 persen menyatakan
sudah yakin dengan pilihannya. Sisanya 2,1 persen masih ragu atau belum yakin
dengan pilihannya tersebut.
Roda
Tiga Konsultan beberapa waktu lalu mengeluarkan hasil survey preferensi pemilih
terhadap pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan dalam kontestasi
Pilkada Kota Medan 2020.
Dari
hasil simulasi yang telah dilakukan secara cepat pada tanggal 8 sampai 11
November 2020, dengan melibatkan 810 Responden yang tersebar di seluruh
Kecamatan di Kota Medan, pasangan nomor urut 1,
Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi meraih nilai elektoral 53,1 persen. Sedangkan
pasangan nomor urut 2 Muhammad Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman meraih
nilai elektoral 37, 3 persen dan sisanya menolak melakukan simulasi 9,6 persen.
Selain
melakukan simulasi surat suara, dalam survei juga ditanyakan langsung kepada
responden, “Jika Pemilihan dilaksanakan pada hari ini siapa yang akan dipilih
dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Medan?”.
Hasilnya
tidak begitu berbeda dengan hasil simulasi pasangan nomor urut 1 meraih nilai
elektoral yang konsisten dengan hasil simulasi 53,1 persen sedangkan untuk
pasangan nomor urut 2 meraih nilai elektoral 37,9 persen, terpaut gap 15,2
persen dengan pasangan no urut 01 . Sisanya menjawab rahasia 7,3 persen dan
tidak tahu atau tidak menjawab 1,7 persen.
Menyikapi
hasil itu, Pengamat Politik DR Warjio SS., MA menilai hal yang wajar. Pasalnya,
Akhyar sebagai petahana adalah sosok yang cukup dikenal masyarakat dibandingkan
lawannya.
Kendati
begitu, Warjio menilai masih ada perubahan mengingat adanya sisa waktu lebih dari
sepekan sebelum pemilihan.
"Hasil
ini menunjukkan masih kuatnya Akhyar sebagai petahana. Namun masih ada sisa
waktu lebih dari seminggu dan masih ada peluang untuk berubah," terang
pria yang menjabat sebagai Dosen Fisip USU itu, saat dikonfirmasi, Sabtu
(21/11/2020).
Selain
sosok petahana, Warjio juga menilai, keunggualan pasangan nomor urut 1 karena
adanya kekuatan PKS sebagai partai yang solid.
"PKS
ini partai solid dan memiliki mesin politik yang militan dan bersifat akar
rumput dan langsung terjun menyentuh masyarakat. Jadi hal yang wajar jika
pasangan Akhyar dan Salman bisa mengungguli lawannya," sebut Warjio.
(PS/DIAN)