Lae Mbentar Kec.Pagindar Mempunyai Kenangan,Ketika Bersama Dengan FBT MO

/ Minggu, 22 November 2020 / 10.56.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-PAKPAK BHARAT-Desa Lae Mbentar Kecamatan Pagindar Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara yang berbatasan dengan Aceh Singkil dan Tapteng itu,sungguh berkesan dan mempunyai kenangan tersendiri,ketika dalam pejalanan team kampanye Franc Bernhard Tumanggor-Mutsyuhito Solin (FBT MO) selakaku Calon Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Bharat dengan urut nomor 1.

Dalam penuturan Ketua Humas FBT MO Drs.Julkarnaen Berutu dan salaman Berutu,bersama-sama dengan para wartawan,termasuk poskotasumatera.com ke daerah Lae Mbentar Kecamatan Pagindar Kabupaten Pakpak Bharat,cukup mengesankan disepanjang perjalanan,sejak berangkat dari Sapo Merarih Sirpang Jambu Kecamatan Siempat Rube pada bulan Oktober 2020 itu.

Kita harus salaut kepada team kampanye FBT MO denagan urut nomor 1 yang begitu semangat sekali mengunjungi Desa Lae Mbentar walaupun jalannya sangat mengkhawatirkan,dimana disisi jalan sebelah kiri dan kanan terdapat jurang,bila sisupir tidak jeli dan penuh dengan kehati-hatian,tentu bisa berakibat fatal alias masuk jurang.

Sungguh luar biasa tantangan dihadapi oleh team,demi untuk mengunjungi warga yang jarang ditemui para pejabat Kabupaten pakpak Bharat selama ini. Dan itu adalah pengakuan dari warga Desa Lae Mbentar termasuk perangkat Desa Sugiono yaitu warga Transmigrasi III yang berasal dari Aceh yang mengungsi ke Sumut dikala itu,dan ditempatkan di Desa Lae Mbentar Kecamatan Pagindar.

Walupun pemilih hanya sekitar 178 orang dan sekitar 79 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 287 jiwa,dengan 3 Dusun  di desa tersebut,namun team kampanye FBT MO tidak berpantang surut untuk mengunjungi para warga yang berdomisili didaerah itu.Sehingga kehadiran Franc dan Mutsyuhito beserta para team kampanye itu,warga menitikkan air mata dengan rasa keharuan serta bersukacita.

Tentu dalam kisah perjalanan kami dengan team kampanye FBT MO ke Desa Lae Mbentar tidak akan pernah nantinya hilang dari ingatan,bahkan hal ini kami akan sampaikan kepada anak cucu kami,sebab kesan yang kami alami ini bukan mengada-ngada,tetapi itulah kenyatan dalam perjalanan,dan tentu kisah ini masih hanya seputaran Desa Lae Mbentar.Tentu secara keseluruhan Kecamatan Pagindar nantinya akan kami ulas lagi dari Desa kedesa bagaimana kisah dalam perjalanan yang kami alami.

Bahkan sekilas juga kami alami dan menelusuri untuk kepulangan kami dari Kecamatan Pagindar itu,terpaksa melalui Desa Keras,Desa Siompin,Desa Buluhsema,Desa Lae Rimo,Desa Cikala dan Lae Petal Kecamatan Suro Kabupaten Aceh Singkil.Sekaligus melewati Kota Madya Subulusalam Nanggro Aceh Darusalam(NAD) untuk kembali ke Kabupaten pakpak Bharat,menuju Sapo Merarih Sirpang Jambu,Kecamatan Siempat Rube, ungkap Drs.Julkarnaen Berutu. Bersatu ,Berjuang, Menang, Njuah-njuah. PS/K.TUMANGGER).


 

Komentar Anda

Terkini: