Walikota Tanjungbalai,H.M.Syahrial SH MH saat dikonfirmasi wartawan,Syahrial Angkat Bicara Pembahasan viral nya DPRD ricuh terkait Penonaktifan BPJS kesehatan Masyarakat Tanjungbalai (red*)
POSKOTASUMATERA.COM-TANJUNGBALAI
Walikota Tanjungbalai,H.M.
Penonaktifan ini dilakukan pada awal Maret 2021 lalu. Jika sebelumnya jaminan kesehatan yang ditanggung oleh Pemko Tanjungbalai berjumlah 45 ribu, kini dipangkas menjadi 20 ribu.
Saat dijumpai wartawan,H.M.Syahrial SH MH mengatakan dimintai tanggapannya sebagai walikota atas Penonaktifan BPJS Kesehatan warga Tanjungbalai, ia menyebutkan bahwa penyakit datang dari Allah SWT untuk menghapus dosa orang yang sakit, kedepannya jika ada warga yang sakit Pemko Tanjungbalai akan membuat Posko.
Pernyataan itu dilontarkan Wali Kota kepada wartawan saat meninjau lokasi trotoar , Syahrial menanggapi atas dinonaktifkannya sebanyak 25 ribu jiwa kepesertaan BPJS Kesehatan JKN KIS-PBI yang dananya tidak lagi dialokasikan dalam ABPD 2021.
Lanjut nya,sesuai dengan ajaran agama Islam. Sakit itu adalah eh apa namanya, diberikan Allah pertanda. Kalau masyarakat kita sakit itu adalah pengampunan, pengampunan dosa, ucap Walikota Tanjungbalai,H.M.Syahrial Rabu (17/3/21).
"Sebagai Wali Kota Syahrial berharap masyarakat harus sehat. Terkait BPJS yang sedang viral, Pemko Tanjungbalai akan membuat Posko dan mendata ulang.
"Saya sebagai Wali Kota Tanjungbalai, masyarakat Tanjungbalai harus sehat dan juga BPJS yang sedang viral, ya ini akan kita, apa namanya, akan kita tindak lanjuti ya kita akan buat posko dan kita akan mendata ulang dan janganlah ribut-ribut tak ada lagi ribut-ribut itu. Sama-sama kita bergabung. Pemerintah, DPR, masyarakat,"tegasnya.
Menurutnya,Kenapa?, karena kesehatan itu penting, wajib. Kalau masyarakat sehat, pemerintah juga akan terbantu melaksanakan program-program yang ada di pemerintahan. Mungkin itu saja,singkat Syahrial mengakhiri sejumlah wartawan usai peninjauan Trotoar di jalan jendral Sudirman.
Sebelum nya, kericuhan terjadi terkait pembahasan tersebut dengan diadakan nya Rapat dengar pendapat (RDP).
"Kericuhan saat RDP yang mengakibatkan rusaknya sejumlah fasilitas di gedung dewan seperti pecahnya gelas dan hancurnya microfon sangat disesalkan berbagai netizen di media sosial.
Diberitakan sebelumnya, rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Kota Tanjungbalai ricuh pada Selasa (16/3/21).
Anggota dewan melempar gelas dan membalikan meja yang berada tak jauh dari Kadis Sosial, Kadis Kesehatan dan BPJS Kesehatan Tanjungbalai.
Kemarahan Teddy Erwin semakin memuncak seusai argumennya dipotong, sehingga ia melemparkan sebuah gelas ke depan peserta rapat yang memotong pembicaraannya tersebut.
"Saya masih ngomong," katanya dengan nada tinggi yang disusul dengan pelemparan gelas. Terekam dalam video viral tersebut.
Suasana semakin memanas, anggota DPRD lainnya, Husaini Sinaga ikut marah, yang disusul dengan Martin Chaniago yang membantingkan mikrofon beserta menendang meja.
Dilansir kembali , usai kericuhan terjadi pembahasan Rapat Dengar Pendapat ditunda hingga sampai waktu dekat. (red*)