Kota Padangsidimpuan Cocok Untuk Bawang Mera

/ Senin, 26 April 2021 / 18.56.00 WIB

 

POSKOTASUMATERA.COM-PADANGSIDIMPUAN-
Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Padangsidimpuan Bustanul Arifin menyebut tanah  Kota Padangsidimpuan cocok untuk bawang merah. Pengalaman istimewa baru saja dialaminya di Desa Mompang, Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu.
Bawang milik Ardiansyah atau Ketua Kelompok Tani Simangornop di ketinggian 500 meter dari permukaan laut (mdpl) mengeluarkan bunga. Padahal yang dia ketahui, bawang merah di ketinggian 700 mdpl lah yang normalnya berbunga dan menghasilkan biji.

“Saya ceritakan ke senior dan teman. Mereka heran dan baru tahu bawang merah berbunga di ketinggian 500 mdpl. Sidimpuan ini, kata mereka, tanah berkah dan luar biasa,” jelas Bustanul didampingi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Martua Sakti dan Zunaidi Afrizal, Senin (26/4).



Dalam empat tahun terakhir ini, katanya, petani Padangsidimpuan telah mencoba budidaya komoditas bawang merah. Sebagian besar sudah berhasil dan sebagian kecil lainnya kurang beruntung akibat faktor cuaca dan cara pembudidayaannya.



Varietas bibit yang sudah ditanam adalah Bima Brebes dan Tajuk. Setelah dianalisa dari hasil budidaya di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Hutaimbaru, Batunadua dan Tenggara, paling bagus hasilnya adalah Bima Brebes.

Kedua varietas ini bibit yang ditananam adalah umbinya, bukan biji bunga bawang yang disemai sebelum ditanam. Bawang yang dijadikan bibit itu dipotong bagian atasnya, kemudian ditanam dengan cara menekankannya di permukaan bedengan.

Bedengan untuk media tanam harus lebih besar dan lebih tinggi dibanding bedengan timun, tomat atau kacang panjang. Tujuannya agar terhindar dari banjir atau genangan air, mengingat bawang adalah umbian yang mudah busuk jika terendam lama.

Sebelum tanam, bedengan ditaburi pupuk kandang dan biarkan beberapa pekan. Tanam bawang jangan di musim hujan, bisa mengakibatkan kelebihan air atau genangan yang membuat tanaman busuk. Siram setiap hari sebelum terbit matahari, untuk membersihkan embun yang menempel di bawang.

Tingkat keasaman (PH) tanah yang baik untuk bawang merah paling rendah 5,7 dan paling tinggi 6,7. Jika kurang ataupun lebih dari tingkatan itu, maka perlu dilakukan penetralan tanah dengan menggunakan dolomit.

“Bagi warga Padangsidimpuan yang berkeinginan bertanam bawang, kami dari Bidang Penyuluh Dinas Pertanian senantiasa siap untuk berkonsultasi atau mendampingi,” kata Bustanul Arifin.

PERAN DESA
Kepala Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan Parimpunan Siregar menyebut butuh peran semua pihak untuk mendukung peningkatan kesejahteraan petani budidaya bawang merah. Terutamanya pemerintahan desa lewat Badan Usama Milik Desa (BUMDes).



Mendorong masyarakat bertani bawang merah sudah dilakukan oleh pemerintah daerah. Namun dikarenakan terbatas dan minimnya anggaran yang ada, tidak semua petani yang berkeinginan bertanam bawang merah bisa dibantu.



Varietas bibit yang sudah ditanam adalah Bima Brebes dan Tajuk. Setelah dianalisa dari hasil budidaya di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Hutaimbaru, Batunadua dan Tenggara, paling bagus hasilnya adalah Bima Brebes.

Kedua varietas ini bibit yang ditananam adalah umbinya, bukan biji bunga bawang yang disemai sebelum ditanam. Bawang yang dijadikan bibit itu dipotong bagian atasnya, kemudian ditanam dengan cara menekankannya di permukaan bedengan.

Bedengan untuk media tanam harus lebih besar dan lebih tinggi dibanding bedengan timun, tomat atau kacang panjang. Tujuannya agar terhindar dari banjir atau genangan air, mengingat bawang adalah umbian yang mudah busuk jika terendam lama.

Sebelum tanam, bedengan ditaburi pupuk kandang dan biarkan beberapa pekan. Tanam bawang jangan di musim hujan, bisa mengakibatkan kelebihan air atau genangan yang membuat tanaman busuk. Siram setiap hari sebelum terbit matahari, untuk membersihkan embun yang menempel di bawang.

Tingkat keasaman (PH) tanah yang baik untuk bawang merah paling rendah 5,7 dan paling tinggi 6,7. Jika kurang ataupun lebih dari tingkatan itu, maka perlu dilakukan penetralan tanah dengan menggunakan dolomit.

“Bagi warga Padangsidimpuan yang berkeinginan bertanam bawang, kami dari Bidang Penyuluh Dinas Pertanian senantiasa siap untuk berkonsultasi atau mendampingi,” kata Bustanul Arifin.

PERAN DESA
Kepala Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan Parimpunan Siregar menyebut butuh peran semua pihak untuk mendukung peningkatan kesejahteraan petani budidaya bawang merah. Terutamanya pemerintahan desa lewat Badan Usama Milik Desa (BUMDes).



Mendorong masyarakat bertani bawang merah sudah dilakukan oleh pemerintah daerah. Namun dikarenakan terbatas dan minimnya anggaran yang ada, tidak semua petani yang berkeinginan bertanam bawang merah bisa dibantu.

“Banyak petani kita yang sangat berkeinginan bertanam bawang merah, karena pada lahan yang sama, hasilnya lebih besar dibanding dengan padi sawah. Tetapi mereka terkendala modal, sementara anggaran kita sangat terbatas,” kata Parimpunan.

Disinilah perlunya BUMDes hadir membantu mengatasi masalah yang dihadapai petani. Beri petani pinjaman untuk beli bibit unggul bersertifikat dan biaya pemeliharaan. Atau BUMDes membuat Bank Benih, pinjamkan bibit dan kemudian beli hasil panen petani.

Dengan demikian, BUMDes bisa berperan sebagai pemberi pinjaman dan juga distributor penjualan bawang ke para toke atau pembeli. Perjalanan roda usaha BUMDes bisa lebih baik, dapat untung dan bisa membantu peningkatan kesejahteraan petani.

Petani yang meminjam juga harus punya komitmen untuk mengembalikan pinjamannya. Karena dana yang dikelola BUMDes itu adalah uang negara yang dialokasikan lewat Dana Desa. Penggunaannya wajib dipertanggungjawabkan kepada negara. (PS/BERMAWI)
Komentar Anda

Terkini: