Sampah Makin Menyomak, Bobby Nasution Diminta Copot Kepala DKP Medan

/ Senin, 03 Mei 2021 / 22.25.00 WIB

 

PENCEMARAN: Sampah mencemari Sungai Bedera di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan. POSKOTASUMATERA/IST

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Sampah di Medan makin menyomak, masalah sampah tak kunjung selesai. Dampaknya warga gerah dan meminta Walikota Medan Bobby Afif Nasution segera mencopot Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Medan M Husni. 

“Masalah sampah tak kunjung selesai, belum selesai masalah di Sungai Bedera Medan Marelan, teranyar Walikota Medan Bobby Nasution disibukkan dengan masalah sampah di Gang Kurnia Jalan Cempaka Lingkungan 4 Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia. Seperti makan gaji buta saja Kadis Kebersihan dan Pertamanannya,” kata Tokoh Pemuda Medan Hafifuddin, Senin (3/5/2021) dalam wawancaranya dengan poskotasumatera.com. 

Bendahara DPW Gabungan Ekonomi Kreatif Indonesia (Gekrindo) Prov Sumut ini mengaku gerah melihat kinerja M Husni monoton di bidang kebersihan, seolah pegawai dinas yang dipimpinnya hanya tukang angkat sampah saja. 

“Dinas Kebersihan dan Pertamanan di bawah kepimpinan M Husni seolah hanya tukang angkat sampah saja tanpa inovasi dalam mengatasi makin membludaknya sampah,” ujar Hafifuddin yang juga Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kel. Terjun Medan Marelan ini. 

Dia mengumpamakan, masalah sampah di Gang Kurnia Jalan Cempaka Lingkungan 4 Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia yang dikeluhkan warga, harus membuat Walikota Medan Bobby Afif Nasution turun tangan padahal itu tanggungjawab dinas yang dipimpin M Husni dengan ratusan P3SU yang tersebar di Kecamatan. 

Masalah lain, lanjut Hafifuddin, puluhan ton sampah yang dibuang di Sungai Bedera yang sempat viral dan sampai saat ini masih mengapung di permukaan Sungai Bedera, nyaris tanpa solusi dan tak selesai hingga saat ini. 

“Bayangkan sampah di Sungai Bedera tak ada selesainya. Padahal dari Instansi di Provinsi Sumatera Utara telah mensupport dan menemukan masalahnya. Tapi saat ini, tak selesai dan Sungai Bedera udah layaknya parit busuk,” ujarnya kesal. 

Diceritakan Hafifuddin juga, tentang masalah dampak lingkungan dan kesehatan warga di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Paluh Nibung Kelurahan Terjun yang dikelola UPT TPA Terjun DKP Medan yang istansi ini terkesan minin kepedulian atas dampak kepada masyarakat. 

“Coba lihat perhatian DKP Medan pada masyarakat terdampak TPA Terjun. Kalau ribut baru dikumpulkan, dibantu ini itu. Kalau tidak ya, lihat saja sendiri. Nyaris tak terdengar,” kata aktivis masyarakat ini.    

Dikarena telah terlalu lama menjabat, lanjutnya, M Husni mungkin sudah jenuh dengan urusan sampah dan taman saja hingga masalah hilangnya pagar Lapangan Merdeka yang hilang saja hingga kini tak ada khabarnya. 

“Udah bosan mungkin dia menjabat Kadis KP Medan, cari saja sosok Kadis yang mau dan memiliki konsep yang baik mengatasi sampah di Medan,” tegas Hafifuddin sembari mengatakan M Husni juga sempat terseret-seret dalam kasus gratifikasi perjalanan dinas Program Sister City di Kota Ichikawa Jepang pada Juli 2019 atas terpidana Walikota Medan non aktif Dzulmi Eldin. 

“Khabarnya pun, M Husni ikut diperiksa KPK RI menjadi saksi dalam perkara yang menjerat mantan pimpinannya itu bersama beberapa pimpinan OPD lain,” ujar Ketua Bidang DPK KNPI Medan Marelan ini.   

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan M Husni yang dihubungi poskotasumatera.com via ponselnya, Senin (3/5/2021) malam mengaku, masalah sampah di di Gang Kurnia Jalan Cempaka Lingkungan 4 Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia telah dikoordinasikan ke pihak kecamatan. “Itukan sampah kecamatan, kita telah koordinasikan,” katanya dalam sambungan ponsel. 

Tentang sampah yang belum juga dibersihkan di permukaan Sungai Bedera Kecamatan Medan Marelan, M Husni melempar bola ke Badan Wilayah Sungai Sumut. Dia hanya mengaku sebatas koordinasi. “Sampah di Sungai Bedera kan wilayah BWS, saya telah koordinasikan ke mereka,” katanya singkat. 

Jargon tukang angkat sampah juga agaknya benar yang ditautkan narasumber pada M Husni, pasalnya saat dimintai konfirmasinya atas kepedulian dampak lingkungan pada masyarakat sekitar TPA Terjun, Kepala OPD bidang sampah dan taman ini mengakui mereka hanya mengangkat dan mengelola sampah saja di TPA. 

“Kita hanya mengelola TPA nya, manfaat apa disana?. Pengangkutan sampah nya itu. Kalau mau manfaat pemulung kau disitu. Kalau mau memulung silahkan,” ujarnya ketus menjawab konfirmasi wartawan atas upaya kepedulian DKP Medan pada masyarakat terdampak TPA Terjun.    


Untuk diketahui, siang tadi Senin (3/5/2021) Walikota Medan Bobby Afif Nasution terpaksa berlumpur-lumpur menyelesaikan keluhan warga atas rusaknya jalan akibat sampah di Gang Kurnia Jalan Cempaka Lingkungan 4 Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia. 

Di lokasi itu, Bobby menyerap keterangan warga lalu memanggil Camat Medan Polonia, Lurah Sari Rejo dan Kepling 4. Namun Kepling tak hadir. Sampah di lokasi inipun diperintahkan harus dibersihkan paling lama 2 hari kedepan.

Bobby mengatakan, dirinya baru saja melimpahkan kewenangan kebersihan dari Dinas Kebersihan ke Camat. Karena itu, Bobby meminta Camat dan Lurah, untuk serius menindaklanjuti persoalan sampah dan jalan rusak tersebut.

"Tolong ya Pak Camat, dibantu warga ini. Jangan cuma sekadar dibersihkan sekali, setelahnya gak diperhatikan lagi," tegas Bobby. "Kepling nya itu tolong dievaluasi itu Pak Camat, Bu Lurah," timpal Bobby.

Ruas jalan di Lingkungan 4 Gang Kurnia, Jalan Cempaka Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia rusak parah karena lokasi itu dijadikan tempat pembuangan sampah. Kondisi ini telah berlangsung bertahun-tahun. Selain menyebabkan jalan sulit dilewati, pemukiman di sekitar menjadi jorok dan bau. Padahal, lokasi tersebut bukan tempat pembuangan sampah. (PS/DIAN WAHYUDI)

 

 

 

Komentar Anda

Terkini: