Warga Sumut Ramai-ramai Dukung Seleksi Alih Status Pegawai KPK Jadi ASN

/ Selasa, 11 Mei 2021 / 20.24.00 WIB

 


POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Hasil seleksi alih status Pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) ramai ramai mendapat dukungan warga di Sumatera Utara. 

Mereka mengaku bosan dengan segala bentuk penggiringan isu dan sikap merasa paling benar yang selalu dilontarkan pihak-pihak yang tak menerima hasil sebuah test atau seleksi dengan modus menggiring opini yang membenturkan yang satu dengan yang lain. 

Hafifuddin contohnya. Pengurus Lembaga Peduli dan Pemantau Pembangunan (LP3) Kota Medan ini pada poskotasumatera.com, Selasa (11/5/2021) mengaku, opini yang sering dilontarkan statemen pembelaan tak lolosnya 75 pegawai KPK dalam Tes Wawasan Pancasila (TWK) membuat dia jenuh. 

“Jujur saya jenuh. Maka kami minta ketegasan aja. Kalau puluhan ribu calon PNS tak lolos seleksi bisa tak jadi PNS, maka pegawai KPK yang hanya mengikuti TWK tapi tak lolos disikapi tegas saja. Jangan dimasukkan dalam struktur KPK lagi. Kalau masih pengen, silahkan nanti daftar lagi dengan syarat dan ketentuan yang ada,” tegasnya. 

Dia mengaku, bersama para pengurus lain di LP3 Kota Medan akan mendukung penuh kebijakan KPK dalam menentukan ketentuan akhir dalam alih status pegawainya ke ASN melalui Badan Kepegawaian Nasional (BKN) RI.

“Kita dukung penuh, yang lulus TWK ASN kan di KPK, kalau tidak ya silahkan mencoba lagi nanti sesuai ketentuan yang ada. Kalau tidak mau lagi, jangan koar-koar,” pintanya. 

Sementara, aktivis di Tapanuli Selatan dan Padang Sidempuan Bermawi Siregar juga menyampaikan hal senada. Namun pria separuh baya berprofesi sebagai Jurnalis ini menyampaikan permintaannya agar para pihak yang kontra atas hasil seleksi jangan asal bicara tanpa memikirkan dampak psikologi pada pegawai KPK yang lain. 

“Kalau beda pandangan atas seleksi silahkan sampaikan dengan konstruktif, tapi pikirkan para pegawai lain dan pelaksana assement TWK dari lembaga kredibel itu. Jangan hanya bisa menyalahkan, padahal seleksi pegawai KPK menjadi ASN tak seberat seleksi penerimaan PNS,” tegasnya. 

Sikap mendukung juga disampaikan pekerja perikanan di Gabion Belawan. Mereka menyatakan, rakyat akan marah jika terus menerus menjelek-jelekkan hasil kerja KPK saat ini karena masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) lembaga anti rasuah ini.

“PR KPK masih banyak yang lain. Kalau terus dibully maka kami rakyat akan melawan. Kalau hanya 75 orang yang tak lulus TWK dari ribuan pegawai, kan wajar saja. Lagian yang assement kan BIN, BAIS, Badan Intelijen TNI-AD dan BNPT bersama BKN. Mau apa lagi. Jangan asal tolak lah,” tegas Riko Hamzah, pemuda yang menetap di Jalan RPH Mabar Medan ini.

Pekerja perikanan lain, Andre Prayoga berstatemen yang sama. Pemuda kelahiran Kabupaten Langkat ini menegaskan, pihak yang berupaya terus menerus merasa paling baik, paling paten dan paling paling lainnya ini harus membuktikan kemampuannya di luar ring KPK dalam mendukung pemberantasan korupsi.

“Kalau berani, buktikan menjadi aktivis anti korupsi dari luar KPK. Kalau mampu kan tak harus di dalam. Tunjukkan koar-koar selama ini. Banyak kok yang bisa menjadi pahlawan pemberantas korupsi dari luar KPK,” tegasnya. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengumumkan ribuan pegawai lulus TWK dalam alih status ke ASN. Dalam tes ini, 75 pegawai dinyatakan tak lolos. Selanjutnya, Komisinioner KPK menunggu surat dari BKN menentukan status para pegawai KPK ini. Konferensi pers itu dihadiri Ketua KPK Firli Bahuri ditemani Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Selain itu, ada anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK Indriyanto Seno Adji dan Sekjen KPK Cahya Harefa. (PS/DIAN WAHYUDI)    

Komentar Anda

Terkini: