Ditambahkan Guru Besar Unimed itu,pembelajaran bermakna bertujuan untuk mengubah cara berfikir siswa
sekaligus cara mereka menjalani kehidupan.
Ada beberapa
strategi yang dapat dilakukan: active, constructive, intentional, authentic,
cooperative (mengaktifkan siswa, meminta siswa membangun sesuatu yang baru,
memberi siswa kesempatan merumuskan tujuan belajarnya, memanfaatkan konteks
kehidupan sehari-hari, dan membangun kerjasama).
Di era
pandemi covid-19 pembelajaran akan dilaksanakan dengan tatap muka secara
terbatas selama 2 hari per minggu, 2 jam per hari, dan bergantian dengan
maksimal 25% siswa. Dengan kata lain
siswa masih akan banyak dituntut untuk belajar mandiri.
Untuk
menghindari kebosanan dan kebingungan karena terus menerus diminta mengerjakan tugas-tugas
di buku teks, guru diminta merancang skenario pembelajaran yang lebih
kontekstual dengan memanfaatkan kehidupan sehari-hari siswa.
Tantangan
penugasan yang diberikan harus menuju kepada berubahnya cara fikir dan cara
hidup siswa.
Sebagai contoh, setelah diberi pengalaman belajar baik secara daring maupun luring, siswa menjadi sangat proaktif menggagasi pelaksanaan protokol kesehatan di rumah dan lingkungan sekitarnya, padahal sebelumnya mereka sangat tidak perduli seolah prokes merupakan tugas pemerintah. Hampir 1000 orang guru menghadiri webinar dari sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Utara. .(PS/KOTING TUMANGGER).
