AKBP Ikhwan Lubis Kabulkan Cita-Cita Dua Anak Pemulung Masuk Pesantren

/ Kamis, 08 Juli 2021 / 22.51.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-BATUBARA-Dua anak pemulung Rosi dan Cindy Viral di Facebook saat memposting ‘Aku Ingin Sekolah’ yang menyampaikan cita-cita mereka masuk Pesantren namun tak memiliki biaya. Doa mereka akhirnya terkabul atas bantuan AKBP Ikhwan Lubis SH MH.  

Awalnya, seorang pelajar di Batubara bernama  Intan (15) memposting 2 anak Pemulung yang hidupnya pun sangat memprihatinkan. Kedua bocah yang keseharian membantu Ibu nya dengan mencari barang bekas dan botol air mineral ini  adalah Antoni Rosi (13) dan Cindy (11) anak dari  Sri Wahyuni (37) warga Pajak Kerang Kec. Tanjung Tiram Kab. Batubara.  

Semenjak ditinggal Ayah nya 2 tahun lalu yang sampai saat ini tidak tahu keberadaanya, Sri Wahyuni dan ke 5 anaknya harus berjuang bahu membahu mencari nafkah dengan mencari Botot untuk bertahan Hidup.  Penghasilan 15 ribu perhari dan sisa sayuran di pasar  membuat  Ibu Sri Wahyuni harus pasrah dengan kehidupan. 

Misis nya ditambah lagi Rumah yang kecil dan hampir roboh karena bencana kebakaran 4 hari yang lalu membuat Ibu dari lima anak ini  nyaris putus asa.  

Kisah yang diviralkan pelajar bernama Inta di Facebook ini, menyentuh hati AKBP Ikhwan Lubis SH MH yang dikenal sosok Pejuang Dhuafa. Berbekal postingan media sosial ini, Senin (5/7/2021) pagi, Perwira Polisi berpangkat 2 melati ini melakukan kunjungan ke rumah Sri Wahyuni dan ke 5 anak nya. 

Kapolres Batubara ini langsung mengajak ke 2 anak Sri Wahyuni yang sangat ingin melanjutkan sekolah ke Pesantren dengan membelikan Baju  Sekolah, Buku dan peralatan sekolah serta mendaftarkan ke pesantren  Guntur di Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batubara.

AKBP Ikhwan Lubis berujar, kedua anak yang ingin sekolah ini adalah anak anak yang pintar dan akan berniat merubah kehidupanya dari jeratan kemiskinan. Mereka sangat yakin dan berani dimasukan ke Pesantren manapun dan akan taat belajar. 

“Disamping menyekolahkan kedua abang beradik ini, kami juga akan membangun rumah keluarganya dan membelikan atap yang sudah tidak ada lagi karena kebakaran  4 hari yang lalu,” paparnya. 

Dijelaskannya, rumah Sri Wahyuni saat hujan banjir dan terpaksa mereka mengungsi  ke teras warga dan setiap malam mereka harus kedinginan  dengan beratap kan langit. 

“Hal memilukan ini baru saya ketahui tadi pagi. Karena rumah  nya yang berada di lorong sempit maka jarang orang yang melihat keadaannya. Namun warga berkata mereka kalau keluar dari gang membawa anak anak nya untuk mencari Botot,” kenangnya sembari merasakan penderitaan keluarga miskin itu. 

Sementara dengan kesedihan mendalam Sri Wahyuni  mengatakan, rasa terima kasih dan terharunya karena kedatangan orang yang disebutnya ‘Malaikat Penolong’. "Saya Sangat terkejut dan sedikit takut. Banyak-bapak polisi datang. Namun kami mendapat bantuan. Bagi saya, sosok Bapak Kapolres ini adalah Malaikat Penolong saya,” ujarnya berlinang air mata. 

Sri Wahyuni mengaku, nyaris putusa asa karena keterpurukan kehidupannya dan musibah yang terus menerpa. Namun dia mengaku bersyukur pada Allah mendapatkan penolong. 

“Saya tak kuasa menahan rasa sedih karena bahagia. Ternyata Allah mengabulkan do a saya dengan perantara viralnya postingan anak saya. Saya sudah tidak tahu harus bagaimana. Jangankan mendaftarkan anak masuk sekolah, untuk makan sehari-hari kami harus makan sekali saja setiap hari,” ceritanya.

“Demi Allah saya akan berjuang agar anak anak saya dapat hidup dan belajar tentang kebaikan. Saya akan tetap ingat kedatangan Pak polisi ini. Walau saya tak bisa membalasnya, namun doa akan saya panjat kan untuk semua Bapak Polisi semua,” ungkap Ibu Sri dengan menangis sambil bersujud haru. (PS/SAUFI)



Komentar Anda

Terkini: