Itulah pernyataan Pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) juga selaku anggota DPRD Pakpak Bharat Sehat Tindaon dalam ungkapannya kepada wartawan,ketika selesai acara memasuki kantor baru di Jalan Lae Ordi Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat - Sumatera Utara, pada hari Kamis (26/08/2021).
Kenapa saya katakan persoalan kecil soal penerimaan Tenaga Harian Lepas (THL) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat ini,soalnya selama ini menangani THL tidak terlalu rumit, dan tidak ada istilah rekrutmen hanya instansi terkait yang menanganinya. Namun untuk penerimaan TH L kali ini dilakukan sistim rekrutmen melalui seleksi oleh panitia ungkap Tindaon.
Ketika wartawan menanyakan kepada kader PAN Pakpak Bharat Sehat Tindaon,bagaimana hasil RDP yang dilakukan anggota DPRD Pakpak Bharat beberapa minggu yang lewat ? , anggota DPRD dari PAN ini menjawab,ketika kami menanyakan kepada panitia seleksi rekrutmen penerimaan THL,lalu dalam acara RDP itu dijawab panitia mengatakan sudah sesuai dengan Perbup.Itulah jawaban mereka.
Apakah ini merupakan kesalahan Bupati tentang carut marutnya penerimaan THL ini ?...lalu Tindaon mengatakan,saya tidak mau menyebutkan kesalahan Bupati,kerna adanya panitia seleksi penerimaan THL tersebut’ . Tetapi sudahlah ini menjadi pelajaran untuk kedepan,supaya tidak terulang lagi hal-hal semacam ini,sebut kader PAN Pakpak Bharat.tersebut.
Pada hari yang sama dan ditempat terpisah,salah seorang tokoh Pemekara K.Tumangger,juga ada anaknya yang sudah 15 tahun bekerja di Dinas Pertanian Pakpak Bharat selaku oprator (supir) traktor pertanian,saya merasa kecewa karena tidak lagi bisa bekerja alias tidak lolos berkas.
Sehingga sampai saat ini tidak lagi bekerja sebagai oprator traktor Dinas Pertanian Pakpak Bharat ini. Padahal sebelumnya sudah keluar surat kontraknya 1 tahun ( 2021) yang dibuat oleh Kadis yang lama. Ternyata beberapa bulan yang lalu dibuat lagi rekrutmen penerimaan THL secara keseluruhan,sehingga surat kontrak yang lama tidak berlaku lagi.
Saya tidak mau menyembunikan atas kekecewaan saya selaku tokoh pemekaran,benar-benar saya kecewa. Dan tidak menduga bisa terjadi sedemikian, padahal beberapa kalipun Pilkada di Pakpak Bharat siapapun yang memimpin selama ini ,selaku pribadi,juga sebagai tokoh pemekaran tetap dihargai ketokohohan pemekaran itu sendiri,walaupun disana sini ada kekurangan.
Bahkan biarpun saya dulu tidak berpihak kepada pemenang Pilkada alias lawan politik,namun yang menang,tersebut tetap juga kita dihargai,bahkan anak saya tidak pernah disingkirkan alias dipecat.Dan saya tetap salut dan menghargai Bupati terpilih tersebut.
Untuk itu,mari kita saling berbenahi diri,saling tukar pikiran,saling komunikasi untuk membangun Pakpak Bharat yang kita cintai ini,dan saya selaku pemilih di Pilkada 09 Desember 2020 yang lalu tetap mendukung program Bupati dan wakil Bupati Pakpak Bharat,sepanjang itu untuk kepentingan masyarakat Pakpak Bharat yang kita cintai ini, ungkap K.Tumangger selaku sekretaris Komite Pemekaran Kabupaten Dairi (KPKD) 18 tahun yang lalu,juga salah satu jurnalis yang masih aktif sampai saat ini,dan telah menggeluti profesi sebagai wartawan selama 30 tahun. Liasate,, Njuah-njuah. Pakpak Bharat harus Nduma. (PS/K.TUMANGGER).