Cegah Banjir, Anggota DPRD Tapsel Bontor Panjaitan Minta Pemerintah Normalisasi Sungai Batangangkola.

/ Minggu, 26 September 2021 / 18.38.00 WIB

Lahan Persawahan masyarakat  Kecamatan Tantom Angkola yang dihantam banjir akibat pendangkalan sungai Batangangkola

POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Anggota DPRD Tapanuli Sekatan dari politisi Partai Hanura Bontor Panjaitan  mewakili Warga masyarakat Kecamatan Tano Tombangan Angkola  Kabupaten Tapanuli Selatan  berharap pemerintah melakukan normalisasi sungai  Batangangkola yang mengalami pendangkalan dan berpotensi menyebabkan banjir.

Lebih lanjut disampaikan Bontor Panjaitan karena dangkalnya permukaan sungai  batangangkola menyebabkan peningkatan debit air sungai  Batangangkola saat musim penghujan dan mengakibatkan air sungai meluap hingga menghanyutkan tanaman warga masyarakat.

Dijelaskan  10 Tahun yang lalu,  sungai Batangangkola. Sudah pernah dinormalisasi, dan hasilnya 2000 hektar sawa lahan produktif bisa menanami padi.  Jadi saat ini hanya 30 persen lahan di Desa Lumban Ratus, Harean, Kota Tua,  Desa Simaninggir yang bisa ditanami masyarakat lahan persawahan, itu pun masih untung untungan.  Jika datang hujan lebat bisa hanyut diterjang air, " pungkas Bontor Panjaitan. 

Diceritakan Bontor Panjaitan bahwa selama ini lahan yang ada di Desa Lumbanratus, Haren, Kota Tua dan desa Simaninggir adalah lahan tidur,  setelah sungai Batangangkola dinormalisasi 10 tahun yang lalu bisa dimanfaatkan warga masyarakat untuk lahan persawahan. Sehingga masyarakat bisa bercocok tanam padi. 

Namun akhir akhir ini Sungai Batangangkola sudah mengalami pendangkalan,  sehingga bila hujan turun lebat,  sawah warga masyarakat habis diterjang air, " ujarnya. 

Dikatakannya, " dua tahun yang lalu saya sudah sampaikan profosal yang ditandatangani Bupati Tapanuli Sekatan H. Syahrul M. Pasaribu, SH ke dirjen Jakarta,  yang isinya memohon kembali untuk menormalisasi sungai Batangangkola.  Ini usulan warga masyarakat beberapa desa di Kecamatan Tano Tombangan Angkola. Setelah saya sampai di Dirjen Jakarta,  mereka menyampaikan karena ini sudah ranahnya DPR RI,  Tolong agar disampaikan ke DPR RI," Ucap Dirjen. 


Karena permukaan sungainya dangkal. Apalagi kalau musim penghujan seperti sekarang, pasti akan banjir dan aliran airnya menghanyutkan tanaman warga,” ungkap Bottor Panjitan,  baru baru ini di kecamatan Tantom Angkola.

Jika sungai Batangangkola ini dinormalisasi,  dilebarkan,  diperbaiki tanggul yang rusak dipastikan warga masyarakat bisa bercocok tanam padi, " ujar Politisi Partai Hanura.  

Kepala Desa Lumbanratus Camat Panggabean  membenarkan bahwa salah satu penyebab banjir di Desa Desa Lumbanratus adalah akibat pendangkalan sungai Batangangkola.



“Hal itu (pengajuan normalisasi) sudah disampaikan anggota DPRD Tapsel Bottor Panjaitan ke Bupati Tapsel sampai ke Dirjen Jakarta. 

Kades  Lumban Ratus berharap keluhan masyarakat Kecamatan Tano Tombangan Angkola ini secepatnya direalisasi Pemerintah agar masyarakat bisa bercocok tanam Padi areal persawahannya. (PS/BERMAWI)


Lahan persawahan masyarakat dihantam banjir akibat sungai batangangkola belum dinormalisasi
Komentar Anda

Terkini: