Jalan Usaha Tani di Sei Lobah Sebulan Dibangun Sudah Rusak, Masyarakat Protes Minta APH Turun Meninjau

/ Kamis, 07 Oktober 2021 / 17.27.00 WIB

Teks Foto:PERLIHATKAN: Warga memperlihatkan kondisi jalan usaha tani di Dusun VIII Sei Lobah, Desa Perbangunan Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan, yang baru sebulan dibangun kini sudah rusak, Kamis (7/10/21). (POSKOTA/SAUFI)



POSKOTASUMATERA.COM-ASAHAN


Jalan Usaha Tani di Dusun VIII Sei Lobah, Desa Perbangunan Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan, yang baru sebulan dibangun dengan biaya ratusan juta rupiah melalui Anggaran Pembelanjaan Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Asahan tahun anggaran 2021, kini sudah rusak parah.


Amatan Poskota di lokasi, Kamis (7/10/21), kondisi jalan usaha tani yang baru dibangun sepanjang 300 meter dengan rabat beton tersebut, saat ini sudah mulai retak-retak dan kupak kapik. Bahkan di salah satu titik, badan jalan sudah terlihat bergelombang karena volume bangunan jalan susut dan retak retak.


Warga desa setempat mengaku sangat kecewa dan meminta pemerintah untuk meninjau hasil pekerjaan proyek tersebut serta memerintahkan pihak pelaksana untuk memperbaiki jalan tersebut.




"Diminta Aparat penegak hukum, kejaksaan negeri Asahan maupun Tipikor Polres Asahan untuk turun meninjau langsung proyek tersebut,jika terjadi dugaan unsur penyimpangan,agar di usut tuntas,"sebut Salah seorang Warga,Hotlas.


Dari keterangan warga, proyek pembangunan jalan itu dikerjakan dalam tempo sekitar 1 minggu dan diduga kuat tidak sesuai Bestek, seperti campuran material hingga volume bangunan yang tidak sesuai standar.


"Kami lihat pada saat proses pekerjaan, campuran pasir dan semen nya tidak sesuai standar, (Bestek)airnya memakai air parit dan bahkan semen nya adalah semen Holcim, berbeda dengan biasanya menggunakan semen Padang atau Andalas. Proses pekerjaan nya juga terkesan buru buru, karena hanya dalam satu minggu sudah selesai, "kata Hotlas Lubis (48) warga setempat dengan kecewa atas pekerjaan jalan tersebut.


Diceritakannya, pembangunan jalan itu berawal dari pengajuan warga melalui kelompok tani Mimbar Dusun 8, pada reses anggota DPRD Asahan tahun lalu.

Kemudian Pemkab Asahan melalui Dinas Pertanian merealisasikan pembangunan pada bulan Juli 2021. Namun disesalkannya bahwa hasil pembangunan jalan tersebut terkesan asal jadi karena sudah rusak.


"Kami memohon pembangunan jalan itu karena sangat penting bagi kami petani agar bisa lancar mendistribusikan hasil pertanian. Namun melihat hasilnya ini, kami sangat kecewa. Sampai berapa lama jalan itu bertahan jika saat ini saja sudah rusak. Untuk itu kami minta Pemkab Asahan turun ke lokasi dan meminta pihak pelaksana untuk memperbaikinya, "kata Lubis diamini Robinson Sihotang, Kadus setempat saat turun ke lokasi memperlihatkan kondisi jalan itu kepada wartawan.


Menanggapi hal itu, Kepala Desa Perbangunan, Arinton Sihotang ketika dikonfirmasi wartawan, juga sangat menyesalkan hasil pekerjaan proyek jalan usaha tani tersebut, dan berjanji akan menindak lanjuti keluhan warga ke ke Pemkab Asahan.


"Awalnya kami sangat berterimakasih jalan itu dibangun, tapi setelah mengetahui kondisi jalan itu saat ini, kami sebagai pemerintah desa sangat menyesalkan pekerjaan proyek tersebut. Keluhan warga ini akan kami tindak lanjuti, karena jujur, sebagai pemerintah desa kami tidak tau kapan dilakukan pekerjaan itu dan kapan berakhirnya. Karena tidak ada informasi pemberitahuan dari pihak pelaksana ke kami, "ucapnya.(PS/SAUFI)




Komentar Anda

Terkini: