Kepala UPT BLK Tapsel Resmi Menutup Pelatihan Berbasis Non Boarding Tahap III Budidaya Maggot.

/ Senin, 20 Desember 2021 / 23.10.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL- Kepala Dinas Tenaga Kerja Tapsel diwakili Kepala UPT BLK Tapanuli Selatan  Hasan PH. Dalimunthe  didampingi Instruktur Budidaya Magot Budiman Siregar menutup pelatihan berbasis non boarding tahap ketiga yaitu budi daya pembuatan Maggot BSF, di aula BLK Tapanuli Selatan  Kelurahan Lembah Lubuk Manik Siharangkarang, Senin  (20/12/2021).



Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) sendiri adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

Dikesempatan itu, Kepala UPT BLK Tapanuli Selatan  memberikan dorongan dan motivasi kepada 16 peserta PBK agar kemampuan yang telah diperoleh selama  20 hari itu bisa menjadi modal penting untuk bekerja baik di sektor formal maupun non formal.

” Saya berharap para peserta pelatihan sudah memiliki modal dasar. Kembangkan itu. Pesan saya jangan lagi berharap penuh sama orang tua. Keluar dari Zona Nyaman. Skill yang sudah dimiliki bisa jadi modal yang besar untuk bekerja dan berusaha,” Harap Hasan Dalimunthe.


Pria yang sebelumnya staf Bagian Humas Setda  Tapanuli Selatan menambahkan seiring dengan bertambahnya tingkat kelulusan dari berbagai tingkat pendidikan maka, diperlukan pelatihan bagi generasi muda yang akan terjun kedunia usaha, dimana dalam situasi pandemi, pemerintah juga dituntut kreatif dalam menekan upaya angka pengangguran. Dengan cara mencipatakan program-program berbasis ekonomi, baik life skill atau program lainnya.

Seperti diketahui pelatihan membudidayakan maggot black soldier fly (BSF) merupakan sebagai pakan ternak ikan maupun peternak unggas alternatif yang mengandung protein tinggi.



 “Adapun tujuan dari pelatihan yang dilaksanakan adalah agar meningkatnya kompetensi peserta pelatihan dalam budi daya pembuatan Maggot BSF dengan sasaran terciptanya lapangan kerja baru yang mandiri, profesional, dan kompeten sehingga dapat menambah ekonomi keluarga,” tutur Hasan.

Dikatakan Hasan, selain memasuki dunia usaha dapat juga membuka usaha sendiri, bila dilihat dari potensi Tapsel yang sangat luas. Dengan demikian untuk dapat menutupi kebutuhan pakan ternak ikan maupun burung tidak tertutup kemungkinan dinilai kebutuhannya sangat banyak.



“Mari berusaha kembangkan usaha maggot ini. Dalam berusaha Management sangat diperlukan kuncinya adalah komunikasi, sedangkan komunikasi kucinnya adalah bahasa,” tutur Hasan.

“Alhamdulillah setelah kita amati teknisnya. Kedepan patnership berharap dapat melanjutkan kemitraan teknis sudah dilakukan. Terimakasih kerjanya yang susah payahnya selama mengikuti pelatihan,  Jangan sampai disini komunikasi kita kedepan tetap terjalin,” imbuhnya.



Sementara itu, Budiman Siregar  Instruktur yang sengaja diundang, berharap mudah mudahan semua peserta dapat menyerap apa yang disampaikan selama pelatihan yang sudah dilaksanakan,  yang dulunya tidak tahu sekarang sudah tahu. 

“Mari berkolaborasi atau kerjasama yang baik, apabila nantinya budi daya maggot ini sudah berjalan mari saling menutupi pesanan dari pelangganan. Karena secara hitungan, kita sendiri tidak mampu menutupi pesanan pelangganan, makanya perlu saling berkomunikasi antar sesama pembudi daya Maggot,” ucap Budiman Siregar.

Budiman Siregar berkeyakinan apabila usaha ini ditekuni nantinya bakalan besar usaha ini. Katanya Tabagsel belum ada budidaya maggot ini. Dan baru ini perdana kembangkan maggot. Dan Budiman Siregar menekankan kepada peserta jangan sampai tinggal nama namun terus kembangkan usaha ini. 

 
“Kepada para peserta pelatihan yang telah mengikutinya selama beberapa minggu ini, saya berharap dapat mengembangkan dan mengaplikasikan hasil pelatihan ini secara baik dan optimal. Dengan demikian, akan menambah rasa percaya ciri dalam bersaing berwira usaha,” pungkasnya.

Salah seorang peserta pelatihan dalam memberikan kata sambutan, katanya ini merupakan suatu tantangan bagi pemuda untuk mengembakan usaha maggot. 

“Mudah mudahan kedepan bisa kami perbaiki dan bisa diaplikasikan kedunia sesungguhnya sehingga dapat meningkatkan perekonomian. Dan Kami berharap Setelah pelatihan ini kedepannya dapat menjaga silaturrahmi anatara peserta penyelenggara dan instruktur,” sebutnya. (PS/BERMAWI)



Komentar Anda

Terkini: