Dua Orang PMI Korban Kapal Tenggelam Asal Rantau Prapat

/ Minggu, 20 Maret 2022 / 22.13.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM - MEDAN - Langkah cepat dalam penyelamatan atau evakuasi terhadap 90 orang PMI (Pekerjaan Migran Indonesia) diduga ilegal yang dilakukan oleh prajurit Lanal TBA merupakan salah satu implementasi pelaksanaan Perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yaitu memaksimalkan personel maupun Alutsista TNI AL dalam upaya misi kemanusiaan.

Dari keterangan pusat penerangan TNI AL yang dipublikasi melalui media sosial, ada 90 orang yang diselamatkan TNI AL, 4 orang awak kapal kayu dan 86 orang PMI ilegal. Diantaranya 86 orang, 2 orang PMI ilegal meninggal dunia.

Adapun kronologi penyelamatan PMI ilegal tersebut, berawal dari Komandan Lanal TBA Letkol Laut (P) Aan P.T Sebayang yang mendengar informasi adanya kapal yang karam  segera memerintahkan
Komandan Posal Sei Berombang Letda Laut (T) Wahid Nurhidayat, untuk berkoordinasi dan bekerjasama dengan Basarnas, Airud dan masyarakat nelayan setempat untuk menyelamatkan penumpang kapal tersebut.

Usai menerima perintah dari Danlanal TBA, Letda Wahid bersama personel TNI AL dan Basarnas berangkat menggunakan Patkamla P.  Jemur, Patkamla I - 1 - 57, Kal Pandang dan Kapal Basarnas RB 301 untuk segera ke lokasi kapal yang tenggelam. 
"Di posisi 03⁰12,2342'N - 099⁰59,607'E, kita merapat ke kapal nelayan guna mengumpulkan keterangan dengan cara memanggil melalui jaringan radio kapal nelayan yang diawal telah menyelamatkan PMI ilegal tersebut. Usai tersambung, kita ke titik koordinat yang telah diberitahukan dari kapal nelayan tersebut,"terang Letda Wahid. 

Berselang jam, sekira pukul 13.25 Wib, lanjut Letda Wahid, pada posisi 03⁰14,900N - 099⁰04,700'E diperoleh ada 3 kapal nelayan. Yakni, KM Mekar III, KM Jelita, dan KM Rejeki Hasil Bersama.

"Tiga kapal nelayan ini kita temukan PMI diduga ilegal yang telah diselamatkan kapal nelayan.  Di KM Mekar III ada 1 orang wanita yang telah meninggal, dan di KM Rejeki Hasil Bersama kita temukan 1 orang laki - laki yang juga telah meninggal dunia,"jelas Letda Wahid.

Selanjutnya, TNI AL bersama tim Basarnas dan Polairud Polres Asahan membawa 63 orang ke kapal RB 301 menuju dermaga Panton sandar pada lambung kiri di kapal TNI AL KAL Pandang 1-I-72. Kemudian, dibawa ke Basarnas untuk didata.
"Penyelamatan masih berlangsung. Sekira pukul 21.30 Wib, KN Sanjaya merapat di dermaga Panton Bagan Asahan, membawa 22 orang dalam keadaan hidup. Ke-esokan hari, Minggu (20/3/2022) pagi, terevakuasi 5 orang. Sehingga saat ini jumlah PMI terdata sebanyak 90 orang,"jelasnya kembali.

Berikut daftar nama PMI yang diduga ilegal yang berhasil dievakuasi pada jemputan ke 2 KN Sanjaya, yakni :

1. Dodi Putra, 28, Jambi, 
2. Duniman, 46, Aek Kanopan, Sumut, 
3. Lisnawati, 37, Serang, Banten, 
4. Malik, 29 asal Surabaya, 
5. Hasan, 34, asal Rantau Prapat,
6. Nurdiana, 38, dari Rantau Prapat. 
7. Bobi, 26, asal Kampung Lesahan Lor, Jawa Timur, 
8. Murali, 26, asal Dusun Panibun Timur, Madura, 9. Abdul Kadir, 41 warga Jalan Garuda, Madura.
10. Sahidin, 42, dan 
11. Masron, 41 asal Onyok, Lombok Timur, 
12. Tohari, 49, asal Dusun Subantoro, Blitar, 
13. Movisius Bria, 25 asal Kotafolin B, Malaka, NTT, 
14. Muliadi, 48, asal Batu Lawang, Lombok Timur, 15. Muhalil, 30, asal : Seriwe, Lombok Timur. 
16. Nurdin, 44 asal Itterung, Sulawesi Selatan,
17. Robi, 18, 
18. Maxsimus, 22, 
19. Movisius, 30, ketiganya (17,8,19) asal NTT 20. Irman Evendi, 34, asal Lombok, dan 
21. Maximilianus, 28, asal Flores.


Data pada jemputan pertama sebanyak 63 orang, yakni : 

1. Darlis Sitorus (awak kapal) asal Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara
2. Rahmad Darwis (Nelayan) Pangaribuan, asal Kota Tanjung Balai.
3. Jeri asal Modemo, NTT (Nusa Tenggara Timur).
4. Mera, asal Wedomu, NTT.
5. Nona, asal Wedomo, NTT.
6. Fina, asal Wedomu, NTT.
7. Hapipudin, asal Lombok 
8. Rupat, asal Lampung Tengah
9. Surya, asal Jawa Tengah
10. Mukidin, asal Jawa Tengah
11. Supardi, asal Jawa Timur
12. Ajuar, asal Lombok.
13. Delson, asal NTT
14. Tono Suparno, asal Jawa Barat.
15. Abdul Rasad, asal Sulawesi Selatan.
16. M. Thamrin, asal Sulawesi Selatan.
17. Ilham, asal Sulawesi Selatan.
18. Paud, asal NTT.
19. Yosep Tupan, asal Flores Timur.
20. Sawal, asal Lombok Barat.
21. Abdul Haris, asal NTT.
22. Ikang Fauzi, asal Lombok Barat
23. Heri, asal Jawa Barat.
24. Nurhuda, asal Jawa Timur.
25. Rishernawatu, asal Jawa Barat
26. Nurati, asal Sulawesi Selatan
27. Ika Febriani, asal Jawa Timur
28. Asis, asal Madura Jawa Timur
29. Hatiah, asal Madura Jawa Timur
30. Yulius Mali, asal NTT
31. Ojena Monis, asal NTT
32. Roplina Monis, asal NTT
33. Meliana Hoar, asal NTT
34. Samiati, asal Jawa Timur
35. Remigio, asal NTT
36. Elih Suhailiah, asal Jawa Barat
37. Dominggus Salam, asal NTT
38. Ati Asrati, asal Jawa Barat
39. Sriwahyuningsih, asal NTT
40. Hiponia Bana, asal NTT
41. Sarniwati,.asal Sulawesi Selatan
42. M. Maksum, asal Semarang (Jawa Tengah)
43. Kuntoro, asal Jawa Tengah
44. M. Sabrin, asal Sulawesi Selatan
45. Aisyah,.asal Sumatera Barat
46. Yuli, asal Jawa Barat
47. Maria Magdalena, asal NTT
48. Satrio Wicaksono, asal Jawa Tengah
49. M. Husin, asal Jawa Timur
50. Amin Tohari, asal Jawa Timur
51. Madjuri, asal Kota Surabaya (Jawa Timur)
52. Sahna, asal Lombok
53. Sariat, asal Jawa Timur
54. M. Nasraf, asal Sulawesi Selatan
55. Rasiano Silpaz asal NTT
56. Suheri, asal Banyuwangi
57. Andi, asal Sulawesi Selatan
58. Hendrik Usbawasa, asal NTT
59. Yuliusnahan, asal NTT
60. Alexsandroleki, asal NTT
61. Soni Hariyanto, asal Sidoarjo
62. Anastasya Ponis, asal NTT
63. Basman, asal Sulawesi Selatan

"Dua orang PMI yang selamat dari kapal tenggelam yaitu Hasan dan Nurdiana asal kota Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara,"tutup Letda Wahid. (PS/Ricky)
Komentar Anda

Terkini: