Satgas IMK DPP IPK Bagi Takjil&Buka Puasa Bersama

/ Jumat, 22 April 2022 / 19.05.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Ikatan Pemuda Karya (IPK) sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) besar aset bangsa dan negara tetap berkomitmen dekat dan memberi manfaat  bagi kemaslahatan masyarakat.

Ketua Umum Satgas Inti Mahasakti Karya (IMK) DPP Ikatan Pemuda Karya (IPK) H Edwin Ginting Suka Amd (Mar) mengemukakan itu di sela-sela kegiatan Berbuka Puasa Bersama keluarga besar organisasi terkemuka ini, Kamis (21/4).

Pada acara di Hotel Four Points Medan tersebut keluarga besar Satgas IMK IPK beserta kerabat dan jajarannya Shalat Maghrib berjamaah setelah sebelumnya mendengarkan Tausyiah Ramadhan dari Al Ustadz dr Deni Kurniawan SE.

Kegiatan yang penuh suasana religius ini membentuk atmosfir sejuk dan damai. Sebelum berbuka bersama, para kader organisasi ini lengkap dengan pakaian dan jaket loreng khas atribut IPK yang cukup dikenal masyarakat membagi-bagikan takjil di tepi jalan depan lokasi acara.

Masyarakat menyambut antusias pembagian takjil ini bahkan sejumlah pengendara tampak sengaja berhenti dan menepi karena ingin menyapa dan berjabat tangan dengan kader IPK yang membagikan takjil. Suasana tampak benar-benar akrab.

“Alhamdulillah masyarakat menyambut baik kegiatan kami ini. Insya Allah IPK tetap berupaya memberi makna keberadaannya di tengah-tengah masyarakat dan selalu mendukung terciptanya kondisi kondusif bagi utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Edwin Ginting Suka yang juga dikenal aktif di BKM Masjid Agung Medan.

Sejumlah tokoh dan fungsionaris hadir diantaranya Ketua Umum DPP IPK diwakili Nyak Diral, Ketua Divisi Keagamaan Satgas IMK DPP IPK Dedi Endra yang juga Ketua Panitia, Wakil Ketua Divisi Keagamaan Mhd Sofyan, Bendahara Umum Supin SOE, Satgas IMK IPK Sumut H Naro Panggabean, Satgas Medan Sekretaris Herry, Satgas Binjai Goyin Tarigan dan lainnya.

Al Ustadz dr Deni Kurniawan SE juga menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kegiatan Satgas IPK yang sangat religius ini. Kegiatan keagamaan ini diuraikannya bersifat ibadah ke hadirat Allah SWT juga bermakna silaturrahmi dan kekeluargaan antar umat.

Diuraikannya dalam menjalani kehidupan sebagai Muslim, kita harus memperhatikan dua hal, yakni hubungan dengan Allah SWT dan hubungan dengan sesama manusia.

Hubungan dengan Allah SWT terkait kesalehan individu sebagai hamba Allah. Hubungan dengan sesama mansia terkait dengan kesalehan sosial sebagai makhluk sosial yang bermasyarakat.

Perilaku kita terhadap Allah dan manusia adalah amal perbuatan yang akan dicatat oleh malaikat Kiraman Katibin, sekecil apa pun perbuatan kita, baik atau buruk.

Hablum minallah dikenal juga dengan istilah kesalehan individu atau ibadah mahdhah. Hablum minannas dikenal dengan istilah kesalehan sosial atau ibadah ghair mahdhah.       

Keduanya harus seimbang. Kesalehan individu harus sama baiknya dengan kesalehan sosial. Jika rajin sholat, zakat, puasa, dzikir, doa, alias hubungan dengan Allah baik, namun hubungan dengan sesama manusia buruk, maka bisa-bisa jadi "orang bangkrut" di akhirat nanti. (PS/REL)

Komentar Anda

Terkini: