M Ikhyar Velayati : Gusdur Itu Aset Bangsa, Bukan Milik Keluarga

/ Jumat, 24 Juni 2022 / 21.58.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Aktivis 98 Muhammad Ikhyar Velayati mengkritisi statemen juru bicara Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid yang mengatakan bahwa selama ini Cak Imin dengan PKB-nya mengeksploitasi nama ataupun gambar Gus Dur demi kepentingan tertentu.

"Gusdur itu Ulama, Budayawan, pemikir dan guru Bangsa. Beliau itu aset bangsa Indonesia, bukan milik keluarga atau golongan kelompok tertentu. Setiap  orang berhak menggunakan pemikiran serta simbol simbol terkait dengan dirinya dalam rangka untuk membangun dan merealisasikan cita citanya yang ingin menjadikan Indonesia sebagai rumah besar dari berbagai suku, agama dan golongan yang saat ini menjadi program dan spirit Partai PKB yang di pimpin oleh Cak Imin," tutur Ikhyar kepada wartawan di Medan, Jum'at (24/06/2022).

Juru bicara Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid di berbagai media mengatakan, selama ini PKB Muhaimin Iskandar tetap mengeksploitasi nama ataupun gambar Gus Dur meskipun Gus Dur adalah paman yang dia lawan secara hukum di pengadilan.

Statemen itu dilontarkan Imron Rosyadi Hamid dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/6/2022).

Statemen juru bicara Yenny Wahid tersebut merespon pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang meminta putri Gus Dur, Yenny Wahid tidak mencampuri urusan PKB, ahistoris, Arogan.

Ikhyar Velayati yang juga aktivis 98 yang di kenal mengidolakan sosok Gusdur mewanti wanti agar jangan sampai Gusdur didomestikasi oleh sekelompok orang tertentu  

"Jadi kalau ada sekelompok orang yang mencoba mendomestikasi atau bahkan mengkapitalisasi simbol simbol Gusdur untuk kepentingan yang berbeda dengan cita cita Gusdur seperti mencoba memisahkan NU dan PKB  bahkan melakukan character assassination terhadap partai yang sedang concern menjalankan prinsip dan nilai yang dijunjung Gusdur, itu sama dengan menghianati cita cita besar perjuangan Gusdur," tegasnya.

Ikhyar mengingatkan agar semua orang menjalankan ide besar dan warisan Gusdur.

"Seharusnya semua orang, khususnya warģa Nahdiyyin dan yang pernah berinteraksi dengan warisan partai politik  Gusdur, saling bahu membahu menjalankan warisan ide ide besar Gusdur, termasuk membesarkan PKB yang merupakan warisan yang nyata dari Gusdur, bukan malah mengembosi atau bahkan mencoba menjatuhkan PKB di depan publik," sindirnya.

Pileg dan Pilpres 2024 menurut Ikhyar harusnya dijadikan momentum konsolidasi kader kader NU baik di struktural maupun kultural untuk memenangkan partai warisan Gusdur.

"Momentum Pileg dan Pilpres 2024 harusnya di jadikan momentum konsolidasi, silaturahmi dan menyamakan persepsi kader kader NU di berbagai lini untuk memenangkan partai warisan Gusdur, sehingga cita cita Gusdur ingin menjadikan Indonesia  rumah yang ramah dan nyaman bàgi semua suku, agama dan golongan bisa terealisir," jelas ikhyar. (PS/REL)

Komentar Anda

Terkini: