Antisipasi Inflasi, Pemko Lhokseumawe Gelar Pasar Murah

/ Minggu, 11 September 2022 / 08.16.00 WIB
Pemko Lhokseumawe gelar pasar murah untuk antisipasi laju inflasi pasca kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu oleh pemerintah. (FOTO|PS/DAHLAN)

POSKOTASUMATERA.COM| LHOKSEUMAWE - Untuk mengantisipasi naiknya harga (inflasi) sejumlah kebutuhan pokok  pasca kenaikkan harga bakar minyak (BBM) Pemerintah Kota Lhokseumawe kembali menggelar pasar murah sejak 10 hingga 17  September 2022.

Pemko Lhokseumawe, melalui dinas teknis yaitu dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Lhokseumawe, mulai hari Sabtu 10 September 2022  melaksanakan  kegiatan pasar murah  di delapan titik di seluruh Kecamatan dalam wilayah  Kota Lhokseumawe.

Setiap Kecamatan akan dilaksanakan pasar murah di dua titik setiap harinya untuk mudah terjangkau oleh masyarakat. 

Pj Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd kepada media  mengatakan bahwa kegiatan pasar murah digelar untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok sehingga dapat mengantisipasi dan menekan angka inflasi yang dapat memberatkan masyarakat.

Menurutnya, di Aceh  ada  beberapa komoditi yang sangat rentan terhadap inflasi. Seperti jenis cabe merah dan bawang merah,  nah hari ini merupakan gerak cepat yang kita lakukan dengan operasi pasar murah, sebut Walikota Imran.

Untuk hari ini telah kita gelar pasar murah yaitu di Kecamatan Muara Dua, Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Blang Mangat dan Kecamatan Muara Satu, sehingga semua wilayah di Kota Lhokseumawe sudah adanya pasar murah dalam rangka menstabilkan angka Inflasi.

Kegiatan ini akan  terus dilaksanakan apa bila harga-harga  belum stabil, dievaluasi tiap minggu untuk melihat bagaimana respon pasar terhadap harga-harga kebutuhan pokok, jika belum ada gerakannya berarti minggu depan akan dilanjukan kembali. Hingga pedagang  nantinya akan menyesuaikan harga saat melihat pembeli yang jarang  berbelanja.

Imran melanjutkan, kedepan tentunya harus ada kebijakan terkait inflasi. Salah satunya adalah dengan  memanfaatkan halaman, lahan lahan kosong untuk menanam komoditas yang rentan terhadap inflasi dan mendorong masyarakat untuk mulai beralih dari bentuk membeli kepada menanam.

Lanjutnya, apakah itu dalam polybag dan pot serta mamanfaatkan kebun-kebun  sekitar rumah, menanam cabe, menanam bawang, hingga kedepan bahan pangan khususnya terkait cabe dan bawang minimal tingkat keluarga sudah dapat teratasi.

Dia juga meminta kepada perusahaan- perusahaan agar ikut serta  berperan aktif dalam mengatasi inflasi ini.

Imran mengasumsikan bila untuk hal yang lebih besar,  perusahaan- perusahaan yang ada di Lhokseumawe ini dengan kemampuan CSR nya dan kemampuan finansialnya untuk agar dapat mendorong dan menekan inflasi  di Lhokseumawe.

Sementara itu, Kadis Perdagangan dan Koperasi Kota Lhokseumawe, M Rizal ,M.Si secara terpisah mengatakan adapun harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah, yaitu  beras 10 kg dengan harga Rp. 90.000, Gula pasir 2 kg Rp.22.000, Minyak goreng 2 ltr Rp.33.000, Tepung terigu 1 kg Rp. 9000, Telur 1 papan Rp 37.000, Bawang merah Rp. 21.000, Cabe merah Rp. 60.000,

Harga diatas sangat membantu masyarakat di Kota Lhokseumawe, dan diharapkan bisa menekan angka inflasi pasca naiknya harga BBM beberapa waktu lalu.

Kita juga telah membentuk tim untuk selalu memantau harga kebutuhan pokok di semua pasar dalam wilayah Kota Lhokseumawe tidak terjadi kenaikkan harga dalam rangka menjaga inflasi sesuai keputusan pemerintah setiap daerah harus mampu kendalikan Inflasi, ujar Rizal. (PS/DAHLAN)

Komentar Anda

Terkini: