POSKOTASUMATERA.COM - MADINA, Nelayan di kawasan pantai barat, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengaku merugi sejak Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi melejit dan operasional melaut ikut Naik.
Seperti yang dikatakan Ridwan Nasution (54), nelayan di Kecamatan Natal. Ia mengeluh karena penghasilan melautnya sudah tidak sebanding lagi dengan ongkos yang harus dikeluarkan untuk membeli bahan bakar, namun ia tidak lupa bersyukur.
"Alhamdulillah Walaupun Penghasilan sudah tidak setimpal dengan pengeluaran, sehari terkadang Rp450 sampai Rp500. Kalau sekali melaut kita harus menyiapkan empat jerigen solar, jika per liternya Rp10 ribu berarti Rp400, ditambah kebutuhan lainnya. Jadi berapalah yang kami dapat," ujar Ridwan kepada wartawan, Selasa (20/9).
Pasca naiknya harga BBM ini menyebabkan banyak nelayan di kawasan itu mengurangi aktivitasnya melaut. Sebab, selain harga ikan yang tidak kunjung naik, mereka juga harus menggunakan jasa calo untuk mendapatkan bahan bakar.
"Sulit untuk mendapatkan bahan bakar, kita terpaksa harus menggunakan jasa calo. Ya, mereka kan juga mau ambil untung," ungkap Kadirun (60), juga seorang nelayan.
Para nelayan ini mengharapkan perhatian dari pemerintah. Mereka ingin nasib mereka juga diperhatikan setidaknya dengan menurunkan kembali harga BBM atau dipermudah mendapatkan bahan bakar.(PS/210)
