Kadis PUPR, Edi Anwar, ST. MT; Banjir Aceh Utara Alami Kerusakan Dengan Kerugian Mencapai Rp. 123 Milyar

/ Rabu, 12 Oktober 2022 / 07.36.00 WIB
Edi Anwar, ST. MT (kanan)
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Aceh Utara

POSKOTASUMATERA.COM | ACEH UTARA - Kepala Dinas PUPR Aceh Utara, H. Edi Anwar,  ST. MT mengatakan akibat banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh dalam sepekan terakhir telah mengalami berbagai kerusakan sarana dan prasarana. Yaitu kerusakan jalan,  kerusakan tanggul dan kerusakan jembatan dengan kerugian mencapai Rp. 123.5 Milyar.

Demikian dilaporkan oleh Edi Anwar Kepala Dinas PUPR Kabupaten Aceh Utara kepada rekan rekan media Selasa 11 Oktober 2022 di Lhoksukon. Edi merincikan, sebanyak 12 tanggul bobol dan rusak berat, 3 tebing sungai longsor, 4 ruas jalan rusak dan 1 jembatan putus.

Sementara untuk pemulihan 3 infrastruktur tersebut, salah satunya adalah dengan membangun tanggul sungai yang bobol, pihaknya dari PUPR Aceh Utara telah menghitung dan mengkaji dengan membutuhkan anggaran triliyunan rupiah.

Sambung Edi, Pasca banjir setiap tahun kami meminta dukungan anggaran, bahkan pemerintah pusat mendesak kami menyegerakan mengirim angka kerugian dan data kerusakan dalam bentuk proposal.

Namun proposal recovery banyak tidak dikabulkan, dan itu setiap tahun kami layangkan, janji tinggal janji”. Munculnya, beberapa kalangan menyatakan 2023 Kota Lhoksukon dan sekitarnya, bebas banjir, dengan akan siap nya pembangunan WaduK Keureuto, tutur Edi.

Menurut Edi, akibat sering janji manis, maka sekarang pihak PUPR Aceh Utara sama sekali tidak dapat mempercayainya. Bahkan dirinya, siap beradu argumen dengan pihak menyatakan Waduk Keureuto selesai pengerjaannya. Lhoksukon dan 19 Kecamatan lainnya akan bebas banjir. 

Alasanya, Kota Lhoksukon berada di daerah aliran sungai dengan DAS Waduk Keureuto, Namun bila kehadiran Waduk itu mengurangi ketinggian air itu masuk akal, bukan berarti bebas banjir, ujar Edi, senioritas tehnik sipil alumni Unsyiah.

Lanjut Edi, Waduk Keuruto hanya mampu mereduksi banjir paling-paling 30 hingga 40 persen banjir, selebihnya tidak mungkin, karena beda sungai. Kalo Waduk Keuruto sungai nya dari Keureuto sedangkan Lhosukon dan sekitarnya DAS nya sungai dari sungai Peuto. Maka stigma stigma murahan yang mengatakan Lhoksukon bebas banjir pasca Pembangunan Waduk Keureuto, hanyalah ilusi, tegas Edi Anwar ST. MT. (PS/DAHLAN)
Komentar Anda

Terkini: