POSKOTASUMATERA.COM DAIRI – Bupati Eddy Berutu mendorong terwujudnya kemandirian petani menuju ketahanan pangan di Kabupaten Dairi. Bupati pun mengambil berbagai langkah cepat dengan menggandeng pihak perbankan, offtaker, petani, koperasi, Pemprov Sumut, dan Pemko Medan.
“Dalam upaya
kemandirian petani menuju ketahanan pangan, saya mengajak semua pihak untuk
bergandengan tangan, berkolaborasi,” kata Eddy Berutu dalam keterangan
tertulisnya, Senin (24/10/2022).
Eddy Berutu
mengatakan, dalam ekosistem Agri Unggul, Pemerintah Kabupaten Dairi melibatkan
pelaku bisnis baik Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) dalam hal ini perbankan
nasional yakni antara lain BRI, Bank Sumut dan bank lainnya, pihak swasta
seperti Indofood, UMKM seperti DAF, Lembaga Pemerintah dalam hal ini antara
lain Pemerintah Kota Medan, komunitas/asosiasi yakni para petani yang terhimpun
dalam Koperasi Produsen Aur Dairi Botanikal, organisasi Prospera dan lain-lain.
“Pemerintah
memang tidak bisa berjalan sendiri dalam menyelesaikan persoalan kemandirian
petani, inflasi, dan ketahanan pangan, membutuhkan kolaborasi. Olah karena itu
kami ajak semua pihak untuk berkerjasama,” papar Eddy Berutu.
Ia
menambahkan, kemandirian petani yang dimaksud adalah, bagaimana petani bisa
memenuhi kebutuhan permodalan, pengadaan bibit tersertifikasi, pupuk yang
cocok, sarana prasarana, jaminan, dan kepastian harga hasil pertanian saat
panen agar selanjutnya petani bisa sejahtera.
“Oleh
karenanya Agri Unggul membangun ekosistem yang menggabungkan dan
mengkolaborasikan berbagai peran organisasi dan lembaga yang berhubungan erat,
berinteraksi timbal balik, saling mendukung dan mempengaruhi menuju pada hasil
terukur yang saling menguntungkan,” ucap Eddy Berutu.
Menurutnya,
struktur dalam ekosistem Agri Unggul dirancang agar semua pihak yang
berkolaborasi didalamnya membentuk dan menjadi bagian dari mata rantai siklus
produksi dan pasokan.
“Ini semua
tergabung dalam satu Gerakan Dairi Kendalikan Inflasi (G-DairiKI) di mana para
petani menjadi sumber energi terbesar. Ini momentum kita untuk memperkuat
kemandirian petani dalam menuju kedaulatan pangan lokal dengan pemanfaatan
sumber daya alam, kearifan lokal dengan memanfaatkan lahan-lahan luas milik
masyarakat yang belum produktif. Didalamnya kita juga mengembangkan inovasi
dengan teknik budidaya yang memanfaatkan mekanisasi dan digitalisasi untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan air, pupuk dan tenaga sehingga proses bisa
efektif untuk meningkatkan produktivitas hasil produksi pertanian,” katanya.
Dikatakannya,
untuk tujuan tersebut tengah dipersiapkan puluhan tenaga muda produktif untuk
mendapatkan pelatihan sehingga petani milenial kita mulai masuk ke sentra
produksi mengambil peran penting dalam pengoperasian alat-alat mekanisasi dan
digital yang diinginkan.
(PS/K.TUMANGGER).