POSKOTASUMATERA.COM-KARO-Bimbingan Teknis (Bimtek) yang di adakan oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Program Nasional ( LPPPN) yang Beralamat Di Jalan Bahagia, Lingkungan 4, Nomor 17, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Helvetia, Medan, Sumut menuai kontroversi dari berbagai pihak dan Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM).
Menurut
informasi yang sampai pada kru ini Bimtek yang di adakan oleh LPPPN
mengundang seluruh Kepala Desa Yang Ada di Kabupaten Labuhan Batu, yang
di adakan selama 4 ( empat) hari terhitung sejak Jumat 02 hingga Senin
05 Desember 2021, bertempat di Hotel grand Orri. Desa Lau Gumba,
Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, dengan Tema Analisa Potensi dan
Kewenangan Desa.
Pihak
Panitia Penyelenggara yang hendak di konfirmasi poskotasumatera.com
pada Sabtu (03/12/2022) mencoba membohongi wartawan, dengan
mengatakan tidak mengetahui siapa Panitia Bimtek tersebut.
"Izin Bang,
saya dari poskotasumatera, siapa panitia Bimtek bang, ada yang mau di
konfirmasi Bang?," tanya kru media kala itu, Kemudian Oknum Panitia menjawab tak tahu. "Saya nggak tau" ujarnya sambil keluar meninggalkan ruangan Bimtek.
Lalu
kru media mendatangi Peserta lainya yang ada di ruangan dan mengatakan
bahwa panitia Bimtek adalah orang yang barusan di tanya oleh Kru media
ini. "Panitia nya yang tadi Bang, yang barusan abang bicara," ujar
Peserta yang hadir.
Kemudian
kru mendatangi kembali oknum panitia Bimtek dan mengatakan,
sebenarnya kru media tidak boleh sembarangan masuk. "Ini kan Bimtek
bang, jadi abang ga boleh sembarangan masuk," ujar Oknum yang namanya
tidak mau diketahui media ini. Serta meminta Id Card wartawan.
Saat
di konfirmasi apa tujuan Bimtek, dari mana Sumber dana, dan mengapa di
adakan di hotel Grand Orri Berastagi, Oknum Panitia yang bertubuh tinggi
dan memiliki jenggot tersebut mengatakan nanti akan memberikan kabar
melalui telepon. "Mari nomor Abang, nanti saya hubungi, aman nya itu
bang," ujar Oknum tersebut.
Namun saat di konfirmasi ulang mengenai
tujuan Bimtek dan sebagainya oknum tersebut tetap mengatakan akan
menghubungi melalui telepon, namun hingga saat ini oknum tersebut tidak
ada menghubungi Media ini.
Kru poskotasumatera.com kemudian melakukan konfirmasi melalui seluler pada
Minggu (04/12/2021) saat terjadi perbincangan oknum yang mengaku
sebagai panitia Bimtek mengatakan, benar mereka yang melakukan
Bimtek dengan Tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, serta
menambahkan bahwa Dana Bimtek Untuk Kepala Desa di tetapkan dan di ambil
dari Dana Desa.
"Dana itu untuk kontribusinya, setiap peserta di tetapkan lima
juta per orang, untuk empat hari tiga malam," ujar Oknum yang enggan menyebutkan namanya tersebut.
Aktivis
LSM Abdi Lestari (ABRI) mengatakan, Bimtek Perangkat Desa Labuhanbati ini diduga hanya untuk membuang buang Anggaran Dana Desa. "Bimtek kenapa jauh sekali, dari Labuhan Batu ke Tanah Karo, berapa
Kabupaten yang dilewati, jika memang untuk meningkatkan kualitas
pelayanan Kepala Desa, kenapa harus jauh, di Labuhan Batu juga ada
tempat, " ujarnya.
Dia menambahkan, setiap Kepala Desa di
Indonesia sudah memiliki Dinas tersendiri yaitu Pemberdayaan Masyarakat
Desa. "Sudah ada Dinasnya mengapa pula harus ada Bimtek, apa PMD
Kabupaten Labuhan Batu tidak mampu membimbing para kepala desanya?," ujar Aktivis ini sembari berharap agar Aparat Penegak Hukum ( APH) mengaudit rincian dana selama Bimtek dilaksanakan.
Plt Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Labuhanbatu Abdi Pohan berulang kali dikofirmasi media via Whats Appnya tak merespon. Konfirmasi yang dilayangkan, Jumat (2/12/2022) dan Minggu (2/12/2022) tak dibalas meski terlihat centang dua dilaman media sosialnya itu. (PS/ BUDIMAN)