23 % Setara Modal Bank Sumut Ditawarkan di 2.934.798.300 Lembar Saham ke Publik

/ Selasa, 10 Januari 2023 / 00.08.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Bank Sumut sebagai Badan Usaha Daerah terbesar di luar Jawa menawarkan saham umum perdana Initial Public Offering (IPO) sebanyak 2.934.798.300 lembar saham ke publik. Jumlah tersebut setara dengan 23% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham. 

Aksi korporasi ini dilaksanakan sebagai bagian dari strategi perseroan untukmemperkuat permodalan dan pengembangan bisnis dalam rangka mendukung perekonomian nasional, khususnya di Sumatera Utara.

Dalam IPO ini, Bank Sumut menunjuk PT. BRI Danareksa Sekuritas, PT. RHB Sekuritas Indonesia, PT.UOB Kay Hian Sekuritas, dan PT. Aldiracita Sekuritas sebagai joint lead underwriters.

Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO Sekitar 80,00%, akan digunakan untuk modal kerja perseroan guna mendukung ekspansi bisnis perseroan termasuk kredit modal kerja, kredit investasi, dan kreditkonsumsi.

Sekitar 20,00% akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan termasuk layanan digital. Adapun roadshow dan penawaran awal (bookbuilding) saham Bank Sumut dijadwalkan pada 5 - 18 Januari 2023.

Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa diperoleh pada 30 Januari 2023. Setelah pernyataan efektif terbit, saham diharapkan bisa tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 7 Februari 2023.

Plt. Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto, Senin (9/1/2023) mengatakan, perseroan sangatmendukung kebangkitan ekonomi nasional seiring dengan pulihnya kegiatan dunia usaha dan konsumsi masyarakat.

"Ini merupakan komitmen dari Bank Sumut untuk terus mendukung pertumbuhan perekonomian nasional agar membaik dan pulih lebih cepat dari dampak pandemi. Kami akan membiayai sektor sektor yang bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi sehingga bisa mengakselerasi perekonomian nasional, khususnya wilayah Sumatera Utara," kata Hadi.

Data per 31 Desember 2022 (sebelum diaudit) kredit produktif PT. Bank Sumut sebesar Rp12,2 triliun atau sebesar 43,9% dari total Kredit/pembiayaan meningkat sebesar Rp2,3 triliun atau sebesar 23,5% dari tahun sebelum (YoY) sebesar Rp9,9 triliun, atau sebesar 39,31% total Kredit/pembiayaan.

Tak hanya kepada pelaku usaha skala besar, lanjut Hadi, Bank Sumut juga turut mendukung pelaku UMKM bisa kembali bangkit melalui pemberian fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sebagaimana diketahui, jenis kredit ini sangat dibutuhkan oleh pelaku usahakecil dan mikro agar tetap mampu bertahan menghadapi dampak pandemi dan mengembangkan usahanya. Per 31 Des 2022, outstanding penyaluran KUR Bank Sumut mencapai Rp1,9 triliun(sebelum diaudit) atau naik 41,72% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp1,3 triliun.

Komposisi pinjaman KUR terdiri dari Rp 1.185 miliar digunakan untuk modal kerja, dan selebihnya sebesar Rp 750 miliar untuk kegiatan investasi. Dari sisi nasabah penerima, fasilitas tersebut telah disalurkan kepada 38.393 nasabah KUR atau naik sekitar 37,3% year-on-year.

"Ke depan, kami akan fokus untuk tetap memberikan fasilitas KUR dalam rangka untuk memberdayakan UMKM. Pelaku usaha tersebut selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional," ungkap Hadi.

Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19, Bank Sumut tetap membukukan kinerja yang solid. Didukung oleh tim yang handal, perseroan berhasil menorehkan performa yang baik dan terjaga. Pada akhir semester II-2022, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp706 miliar, atau tumbuh 15,15% year on year dan memproyeksikan laba bersih minimal Rp800 miliar di tahun 2023.

Adapun outstanding penyaluran kredit Tahun Buku 2022 sebesar Rp27,85 triliun (sebelum Januari). Jumlah tersebut naik 10,58% dari tahun sebelumnya. Dari penyaluran kredit tersebut, perseroan berhasil menjaga kualitas kredit dengan rasio kredit bermasalah di level 1,21% (NPL Net sebelum diaudit) atau membaik dari tahun buku 2021 sebesar 1,80%.

Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan pada tahun 2022 sebesar Rp 31,9 triliun (sebelum diaudit) atau naik 3,01% YoY, dimana komposisi dana pihak ketiga didominasi oleh produk tabungan dan giro sebesar 60%.

Diketahui, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh Pemerihtah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota se Sumatera Urara. Didirikan pada 4 November 1961, hingga kini perseroan memiliki 1 Kantor Pusat 283 Unit Kantor dan 36 Mobil Kas serta 354 UnitATM tersebar di Provinsi Sumatera Utara, DKI Jakarta, Batam, dan Pekan Baru.

ATM bank terintegrasi dengan jaringan ATM BERSAMA sehingga dapat melakukan transaksi di lebih 40.000 ATM yang tersebar di Seluruh Indonesia. (PS/REL)

Komentar Anda

Terkini: