Terkait Video Viralnya Main Lato-lato Pakai Bawang Putih Busuk, Ini Kata Ketua DPC PDIP Humbahas

/ Kamis, 19 Januari 2023 / 14.29.00 WIB

Foto : Ketua DPC PDIP Humbahas, Oloan Paniaran Nababan,S.H,M.H

POSKOTASUMATERA.COM - HUMBAHAS - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Oloan Paniaran Nababan,S.H,M.H memberikan klarifikasi terkait video viral dirinya di Media sosial ketika menjadikan bibit bawang putih busuk sebagai mainan lato-lato di lokasi proyek Food Estate yang dinyatakan Gagal. 

Kepada sejumlah wartawan, Kamis (19/01/2023), Oloan menjelaskan, bawang putih yang dia gunakan sebagai mainan mirip lato-lato merupakan bibit bawang putih yang sudah busuk dan keropos yang ditemukan bertumpuk di sebuah gubuk di lokasi lahan food estate, Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, saat mereka melakukan kunjungan kerja bersama Ketua DPRD Humbahas Ramses Lumban Gaol dan Fraksi PDIP DPRD Humbahas, Minggu (15/01/2023) lalu.

Kata dia, kejadian itu spontan terjadi karena rombongan terkejut melihat tumpukan bibit bawang putih tersebut tidak ditanam. Pengakuan dari pemilik bibit tersebut, bibit itu sudah rusak dan busuk sehingga tidak mereka tanam. Selain itu, menurut mereka tanaman bawang putih sangat tidak cocok ditanami di daerah itu.

Mendengar pengakuan itu, kata dia lagi, sebagian dari rombongan penasaran dengan kondisi bawang itu dan mengambil beberapa biji dan mengatakan sangat mirip dengan mainan lato-lato, sehingga dirinya ikut serta memperagakannya menjadi mainan mirip lato-lato.

"Kami perlu luruskan, bahwa beritanya bukan seperti itu. Itu bukan bawang putih tetapi barang busuk atau bibit yang sudah keropos yang tidak ditanam disekitar lokasi food estate tersebut. Dan satu lagi, kehadiran kami di sana bukan sebagai Wakil Bupati Humbang Hasundutan, melainkan Ketua DPC PDI Perjuangan Humbang Hasundutan," kata Oloan.

Lebih lanjut mantan prajurit TNI itu menjelaskan, selain kondisi bibit yang sudah busuk, alasan lainnya sehingga masyarakat petani tidak mau menanam bibit bawang itu lagi adalah karena tidak ada lagi bantuan anggaran dari pemerintah untuk program pertanaman bawang itu sejak tahun 2021-2022, sehingga masyarakat memilih membudidayakan tanaman palawija lainnya.

Selain itu, PH tanah di lokasi lahan food estate juga tidak cocok untuk tanaman bawang putih. Dan itu sudah terbukti beberapa kali program pertanaman bawang putih dibuat selalu mengalami kegagalan. Hasil tidak sesuai dengan biaya yang sudah dikeluarkan. 

"Mereka tidak mau lagi menanam bawang itu karena mereka tidak punya modal untuk biaya pengolahan lahan, perawatan, pembelian pupuk dan obat-obatan yang saat ini sangat mahal. Sehingga mereka memilih tanaman lainnya yang sesuai dengan kondisi keuangan dan tenaga mereka," ungkapnya.

Di akhir penjelasannya, Wakil Bupati Humbahas itu menyampaikan bahwa kondisi infrastruktur jalan menuju lokasi food estate sangat bagus dan menakjubkan. Namun kata dia, masih sangat diperlukan kerjasama dari seluruh pihak untuk membenahi dan mengurus lahan food estate itu agar benar-benar dikelola dengan baik, sehingga dapat menghasilkan atau menjadi lumbung pangan nasional.

"Saat ini kondisi Infrastruktur jalan menuju food estate sudah sangat bagus. Namun sangat disayangkan, lahan-lahan di sana saat ini sebagian besar tidak terawat. Semoga saja ada perhatian dari pihak-pihak terkait untuk segera membenahinya. Dan semoga pembangunannya dapat berkesinambungan dengan baik sesuai harapan masyarakat saat kunjungan kerja Komisi IV DPR RI tahun yang lalu," pungkasnya.

(PS/FT)


Komentar Anda

Terkini: