Pemkab Dorong Capaian Universal Labour Coverage Jamsostek Tapteng Hingga 78 %

/ Sabtu, 04 Maret 2023 / 12.42.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-PANDAN-SUMUT-Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah  dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Kantor Cabang Padang Sidempuan tengah merancang sejumlah aksi  dalam rangka  Pencapaian Perlindungan Ketenagakerjaan Menyeluruh (Universal Labour Coverage) setidaknya di angka 78 %.


Asumsi Angka Kematian 0,65 % , Proyeksi JKM Capai 44,8 Miliar, Beasiswa Tahun Ke-3 Capai Rp 186 Miliar*


Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Padang Sidempuan (Wilayah 12 Kabupaten/Kota)  Dr  Sanco Simanullang ST MT IPM ASEAN Eng didampingi Kepala Bidang Pemasaran Budi Amanda Situmorang dan sejumlah staf  melakukan audiensi kepada Pejabat Bupati di Pandan, Jumat (03/03/2023).

Kegiatan ini  melaporkan sejumlah agenda kerja, capaian, dan rencana aksi BP Jamsostek dan Pemkab, sebagaimana dilansir kepada media, Sabtu (04/03/2023).

Rombongan audiensi diterima di rumah Dinas oleh Pejabat  Bupati Tapanuli Tengah Elfin Elyas Nainggolan, sekitar pukul 16.00 wib.

Elfin tampak  didampingi Kepala Dinas Ketenagakerjaan Reza Affandi,  Kepala Badan Pengelola Keuangan Basyri Nasution, Kabag Hukum dan Orta Fredy H. Sitompul, SH dan lainnya.

Pada kesempatan itu, Sanco melaporkan kunjungan keduakalinya untuk menjelaskan cakupan  perlindungan jaminan sosial Ketenagakerjaan di Kabupaten Tapanuli Tengah relatif rendah, yaitu sebesar 12 %.

Berdasarkan angka BPS dan diolah dari sejumlah sumber, dari 164.404 pekerja di Tapteng, yang telah menjadi peserta Jamsostek baru mencapai 20.013 jiwa (12%).

Angka itu sudah merupakan akumulasi dari sektor Badan Usaha (Penerima Upah) dan Bukan Penerima Upah (BPU).

Angka itu terpaut jauh, relatif rendah dibandingkan dengan Universal Health(UHC) BPJS Kesehatan Tapteng, yang  yang telah mencapai  91%.

Sanco mengusulkan setidaknya 126.874 (78 %) dapat dipacu pada tahun 2023.

Ia menyebut, terdapat 2 peluang signifikan peningkatan Kepesertaan yaitu Pendaftaran tenaga kerja desa lewat Alokasi Dana Desa dan Keanggotaan Korpri beserta isteri atau suami.

"Mohon lah Pak, sangat diperlukan dukungan ekstra dari jajaran Pemkab, agar  lompatan peningkatan coverage juga terjadi di BP Jamsostek," ujar Sanco.

*Manfaat Besar*

Sanco yang sempat bertarung menduduki jabatan Dirjen Imigrasi dan Dirjen Kemenkes  tahun 2022 pada kesempatan tersebut menyebutkan,  asumsi angka kematian nasional di tahun  2021  (Mortalitas) sebesar  0,65%.

Dari 126.874 Pekerja di Tapanuli Tengah, di proyeksi manfaat Jaminan Kematian, jika didapatkan Rp 42 juta / jiwa  dalam 1 kasus kematian, maka santunan kematian akan mencapai   klaim sebesar 44, 8 Miliar/tahun*

Selanjutnya,  setelah 4 tahun  menjadi peserta aktif Jamsostek,  2 orang anak akan mendapatkan beasiswa Rp 174 juta sampai sarjana. 

Maka, manfaat tambahan   dari beasiswa  sebesar Rp 185 Miliar. Uang itu akan beredar di Tapteng dan tentu akan mengurangi dampak kemiskinan.

"Inilah cara pemerintah lewat program BP Jamsostek mengurangi kemiskinan ekstrim sebagai akibat meninggalnya para tulang punggung keluarga," jelas Sanco.

Sebagai dasar regulasi, lanjutnya, Peraturan Kementerian Desa (Permendes)  Nomor 8 tahun 2022, dengan jelas   memberi ruang, bahwa anggaran alokasi  dana desa dapat  diperkenankan untuk dimanfaatkan bagi jaminan sosial kepada masyarakat yang  kurang mampu.

Sedangkan, jika pekerja di desa didaftarkan 300 orang per desa,  dengan Iuran Rp 201.800 / orang per tahun, maka iuran  per desa sebesar Rp 60.540.000 (6% dari anggaran desa Rp 1 Miliar).

Dari  159 desa ditotal dengan jumlah 300 tenaga kerja, akan  mampu merekrut peserta  baru BP Jamsostek hingga  47.700 tenaga kerja desa.

Belum lagi, ditambah program bersyarat : sertakan(1 get 1), tentu jumlah cakupan bisa 2 kali lipat.

"Pencapaian bisa hampir 75 ribu peserta baru," ujar Sanco.

Artinya, si penerima bantuan iuran Jamsostek, diwajibkan mendaftarkan isteri atau suami jadi peserta, bayar secara mandiri.
 
*Beri Target Seblum Bulan Ramadhan 2023*

Sementara itu Pejabat Bupati Tapteng Elfin Elyas menyatakan mendukung sepenuhnya pelaksanaan Program program BP Jamsostek di Tapanuli Tengah.

"Tadi pagi kami juga bertemu dengan BPJS Kesehatan, mudah mudahan dalam waktu dekat UHC akan mencapai 100%. Kami menyambut BP Jamsostek, untuk kali kedua audiensi. Saya minta agar Dinas terkait segera lakukan aksi, sebelum bulan puasa sudah ada progres," ujar  Elfin.

Disebutkan, terkait penganggaran tenaga kerja kurang mampu dengan menggunakan Anggaran desa, sepanjang sesuai dengan aturan yang berlaku, akan terus didukung.

"Saya berharap, sebelum lebaran, sudah dilakukan kajian terkait regulasi, dan sudah disosialisasikan kepada seluruh kepala desa," jelas Ilyas .

"Dan BP Jamsostek diminta juga agar dapat proaktif," imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Ketenagakerjaan Tapanuli Tengah Reza mengemukakan pihaknya bersama Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) akan melakukan sejumlah pertemuan guna membahas rencana aksi kepesertaan masyarakat desa dan dinas terkait.

"Insyaallah, segera kita laksanakan dilapangan," jelas Reza yang langsung tancap gas, melakukan pertemuan dengan Kepala BPMD Jontriman Sitinjak SH.

Sementara itu Kepala BPKAD  Basyri Nasution mengemukan  pada masa kepemimpinan Bupati Bakhtiar, telah mendaftarkan 10.000 pekerja  baik tenaga rentan dan Non ASN.

Bahkan, setelah pendaftaran, dalam catatan BP Jamsostek hingga kini terdapat 10 orang meninggal dunia dengan total pembayaran santunan kematian sejumlah 420.000.000.

"Untuk Korpri, di unit BPKAD sudah mendaftar, tentu akan dilanjutkan ke OPD lainnya segera," ungkapnya. (PS/BERMAWI)



Komentar Anda

Terkini: