Pengemar Thrifting, Kecam Larangan Impor Pakaian Bekas.

/ Minggu, 19 Maret 2023 / 09.28.00 WIB




POSKOTASUMATERA.COM. KARO -Baru baru ini   Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kembali larangan impor baju bekas karena mengganggu industri tekstil dalam negeri. Para penggemar thrifting yang punya hobi belanja baju bekas pun bereaksi.

NA (24) warga Kabanjahe, Kecamatan Kabanjahe, Kabuparen Karo, merupakan  penggemar thrifting yang punya hobi membeli baju bekas impor sejak lama. Berawal dari diajak teman-teman, NA sudah pernah thrifting mulai di Pusat Pasar Berastagi, hingga Pusat Pasar Kabanjahe, Kabupaten Karo.

Bagi NA,  thrifting menarik karena banyak baju-baju bagus dari tumpukan baju-baju bekas itu. Harganya pun bisa dijangkau masyarakat kecil. Itulah keistimewaan thrifting bagi Nora. Oleh sebab itu, dia mengaku kontra terhadap larangan impor baju bekas.

"Sangat tidak setuju sih. Pemerintah bilang kan harus dukung produsen dalam negri, tapi bagaimana dengan kualitas dan harga yang sebagian masyarakat kecil tidak mampu membeli barang produsen dalam negri, apalagi yang punya anak banyak. Cobalah lebih memikirkan masyarakat kecil dalam segala sisi," kata NNI saat ,  pada Sabtu (19/3/2023).

NI khawatir pelarangan ini juga bakal melahirkan masalah baru. Dia menilai masyarakat yang hanya mampu sekedar membeli baju bekas akibat banyak anggota keluarga, tapi ekonomi sulit, akan mendapatkan dampak yang sangat besar karena aturan pelarangan baju bekas impor.

"Terus juga kalau bisnis ini disetop bakal muncul masalah baru. Masyarakat terbebani membeli baju yang layak, Pedagang thrifting nanti merugi, terus juga kalau jualan baju bekas jadi penghasilan utama permasalahan ekonomi masyarakat muncul. Angka pengangguran bertambah, lapangan kerja dibutuhkan," tuturnya.

Komentar senada datang dari penggemar thrifting lainnya, RI (28). Punya hobi thrifting sejak 2018, RI biasanya membeli kaus vintage, jaket, hingga topi di Pasar Kabanjahe. .

"Lebih pilih thrifting karena lebih murah banget daripada beli di toko baju biasa. Lebih murah dan kualitasnya oke," ujar RI

RI juga tidak setuju dengan larangan impor baju bekas. Menurutnya, jual beli baju bekas ini sebenarnya juga menguntungkan bagi warga yang tidak mampu membuka usaha dengan modal besar.

"Sebetulnya nggak setuju ya, karena itu yang jual juga rakyat kecil di Pasar Kabanjahe kok. Harusnya kalau mau larang impor, ya UMKM baju dalam negeri kualitas dan harganya juga harus bersaing dulu. Kalau soal pajak ya bisa dipajakin aja harusnya. Kita semua pecinta baju bekas, harga ramah di kantong berharap agar pemerintah mampu memberikan titik terang tanpa harus melarang jual-beli baju bekas impor," katanya.

RI juga merasa terusik karena banyak yang jual baju impor dari rumah dengan modal seadanya demi mengurangi pengangguran tanpa harus susah payah mencari pekerjaan. 

Dan berharap agar tetap menyampaikan bekas yang masuk ke Tanah Karo.( PS/ SHELLA) 
Komentar Anda

Terkini: