Hal ini dilakukan dalam rangka memastikan program transisi
PAUD menuju SD yang menyenangkan itu berjalan dengan baik.
“Ini kita lakukan untuk menyelaraskan pembelajaran agar
peserta didik PAUD tidak perlu melakukan banyak penyesuaian saat berpindah
menjadi peserta didik SD termasuk dari anak yang tidak mengikuti PAUD,” kata
Romy usai mengawali kunjungannya di SD Negeri 030385 Antuang, Kecamatan Siempat
Nempu, Senin (17/7/2023).
Disampaikan Romy lagi, kehadirannya juga untuk memastikan anak
didik bahagia dan hak pendidikan anak tetap terpenuhi.
“Transisi PAUD ke SD harus menyenangkan. Pastikan anak
bahagia dan haknya tetap dapat terpenuhi untuk mendapatkan pembinaan kemampuan
fondasi yang holistik,” tegasnya.
“Kita ingin pastikan selama 2 minggu pengenalan sekolah,
anak didik mendapat kebahagiaan mengawali sekolahnya di SD. Anak datang ke
sekolah dengan hati yang gembira, tanpa merasa terbeban dengan tugas di
sekolah. Tidak boleh ada PR dulu. Kita pastikan baca tulis dan berhitung (calistung)
bukan jadi barometernya,” ujarnya lagi.
Romy menyampaikan dalam kunjungannya bahwa semua anak
memiliki basic dan kemampuan yang berbeda satu sama lain yang mestinya kita
pahami sebagai guru.
“Tidak semua anak mesti jadi dokter atau polisi, namun tentu
anak punya potensi dan kemampuan lain yang harus kita support dan dukung.
Intinya, pastikan anak bahagia dan gembira mengikuti pembelajaran,” katanya
mengakhiri.
Kunjungan yang sama juga dilakukan di SDN 030384 Kanopan,
SDN 030410 Kabanjulu, Kecamatan Laeparira, dan SDN 034807 Jumateguh, Kecamatan
Siempat Nempu.
Turut hadir dalam kunjungan ini, Kadis Pendidikan Fatimah
Boang Manalu, Kabid SMP Dinas Pendidikan Adi Purba, Pengawas Sekolah SD
se-Kecamatan Siempat Nempu Ria Malau, Kepala sekolah (kepsek) SD Antuang Erly
Purba, Kepsek SD Kanopan Ratna Siburian, Kepsek SD Kabanjulu Karniwaty
Sihombing, Kepsek SD Jumateguh Clara Tinambunan, para guru, dan orangtua siswa.
(PS/K.TUMANGGER )
