POSKOTASUMATERA.COM - HUMBAHAS - Salah seorang rekanan di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Budi Marbun mengaku telah memberikan sejumlah uang kepada kepada Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor untuk bisa mendapatkan proyek di daerah itu.
Kepada Wartawan, Budi Marbun mengungkapkan, bahwa uang yang diberikan nya kepada Bupati Dosmar itu sebesar Rp200 juta dalam bentuk pecahan mata uang dollar. Uang itu awalnya akan diberikan di Hotel Sari Fasifik sesuai perjanjian awal. Namun atas arahan Dosmar, uang itu akhirnya diberikan di Kantor Kementerian Koodinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Kemenko Marves) persis di depan hotel Sari Fasifik sekitar bulan Desember 2018 lalu.
Namun mulai dari waktu pemberian sampai dengan saat ini, proyek yang dijanjikan oleh bupati itu tidak kunjung diberikan, sehingga dirinya merasa dibohongi dan mengalami kerugian materil yang cukup besar.
“Ini fakta bukan mengada-ada. Saya telah memberikan uang kepada Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor di Kantor Kemenko Marvest, karena dia menjanjikan akan memberikan proyek sebagai pengganti uang saya. Saat itu kami bersama beberapa orang sedang menunggu giliran di ruang tunggu kantor itu untuk bertamu dengan bapak Luhut. Di saat itulah, Dosmar memberikan kode kepada saya supaya uang itu saya serahkan di dalam toilet,” kata Budi kepada sejumlah wartawan di Doloksanggul beberapa hari lalu.
Budi menjelaskan, beberapa kali pertemuan dengan Dosmar, dia selalu menyinggung kejelasan uang yang telah diberikan nya saat di kantor Kemenko Marvest. Namun Dosmar selalu memberikan jawaban yang tidak jelas. Atas dasar itulah dia merasa dibohongi dan mengakibatkan komunikasi mereka tidak baik hingga kini, dimana awalnya Budi Marbun ini termasuk kelompok orang lingkaran Gedung Putih (Rumah Dinas Bupati).
“Sebenarnya baru-baru ini saya masih coba komunikasi dengan bupati, namun sama sekali tidak ada respon dari beliau. Itulah sebabnya saya sampai buka-bukaan seperti saat ini. Saya melihat tidak ada lagi niat dia untuk menyelesaikan permasalahan ini,” pungkasnya.
Menindak lanjuti pernyataan oknum kontraktor ini, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor yang dimintai klarifikasi nya oleh awak media Selasa, (26/9/2023), melalui saluran telepon WhatsApp secara tegas membantah semua pernyataan yang dilontarkan Budi Marbun terhadap dirinya.
Bupati Dosmar mengatakan bahwa cerita yang di kemukakan Budi Marbun semua nya tidak lah benar sama sekali. Menurut dia, segala yang disampaikan Budi Marbun merupakan pernyatan atau cerita yang tidak bisa Ia (Budi) pertanggung jawabkan,serta tak semestinya ditanggapi. Sehingga Bupati Dosmar sempat mengaku bahwa sebenarnya dirinya malas menanggapi pernyataan - pernyataan dari orang-orang yang menurut nya tidak jelas.
Lanjut Bupati Humbang 2 periode ini menyebutkan, bahwa ketidakjelasan tadi sinkron dengan ketidaklogikaan yang dibeberkan Budi Marbun. Dimana menceritakan sebuah peristiwa yang terjadi pada 5 tahun silam, sementara saat ini sudah memasuki pesta demokrasi.
"Sebenarnya saya malas menanggapi ini. Apalagi menanggapi orang yang tak jelas kayak dia. Semua apa yang disampaikan, sama sekali tidak benar, dan tak ada dasarnya. Sulit bagi saya bersikap keras menanggapi pernyataan nya, mengingat masih satu rumpun kekerabatan budaya batak," tuturnya.
Katanya lagi, "hal yang aneh sebenarnya, peristiwa 5 tahun lalu diperdebatkan kembali. Kenapa sampai selama ini baru diperdebatkan. Kenapa bukan kemarin-kemarin, tujuan nya apa? Kan bingung gak jelas.
Jika bisa bercerita, malah dulu saya selalu memotifasi dia (Budi Marbun), bahkan memberi dukungan terhadap nya untuk menjadi sosok yang punya kharisma. Bahkan dengan suka rela saya menitipkan asesoris yang berharga yang saya miliki untuk dia dapat kenakan. Namun mengapa setelah dia mengalami kerugian, saya dipersalahkan dan dituntut dengan sesuatu yang saya tidak fahami, " tandasnya.
(PS/FT)