POSKOTASUMATERA.COM-TANJUNG BALAI-Keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai kondisinya terkesan telah mengalami turun grade (kelas) dari C menjadi D, diperoleh informasi bahwa turun kelas ini akibat dari berbagai permasalahan yang diduga akibat hutang pembelian obat-obatan.
Ketika permasalahan ini akan dikonfirmasi awak media kepada Dr.Ali Direktur RSUD Dr.Tengku Mansur diruang kerjanya pada Hari Jum'at,05-07-2024, awak media tidak berhasil menemui beliau walaupun sudah dua kali dikunjungi dan melalui pesan singkat WhatsAppnya, Dr.Ali membantah jika masalah turun kelas lembaga yang dipimpinnya bukan karena masalah hutang namun, tidak dijelaskan apa sebab hingga RSUD bisa turun kelas seperti ini.
Ketika ditanya awak media keberadaan sang Direktur RSUD Dr.Tengku Mansur ini melalui pesan singkat WhatsApp, Dr.Ali menjawab bahwa dirinya sedang berada di kantor BKD dan ketika pada sore harinya kembali ditanya awak media, beliau menjawab sedang menuju ke Medan.
Masalah ini telah di sampaikan kepada Walikota Tanjungbalai DR.H.Waris Tholib S.Ag, MM di rumah dinasnya pada Hari Kamis,04-07-2024 pagi yang dihadiri oleh Dr.Ali (Direktur) beserta jajarannya, Kadis Kesehatan Kota Tanjungbalai, Kaban BPKPD Kota Tanjungbalai serta salah seorang yang diduga pengusaha obat-obatan.
Dalam pertemuan ini terlihat Walikota Tanjungbalai merasa terkejut dengan permasalahan yang terjadi adalah masalah hutang pembelian obat-obatan hingga mencapai jumlah yang fantastis yaitu sebesar Rp.7.000.000.000,-
( tujuh milyar rupiah ) dan Walikota perintahkan agar segera dilakukan pembayarannya.
Keterangan yang berhasil dihimpun awak media ini dari berbagai sumber menjelaskan bahwa, semua permasalahan yang terjadi dapat diatasi jika dilandasi kerja bersama dan faham dalam bekerja selanjutnya, harus ada komunikasi antara pihak manajemen dengan pihak BPJS yang kemudian dalam hal ini, diduga belum ada terjalin suatu komunikasi yang baik didalamnya sehingga muncul Persoalan yang sangat disesalkan ini.
Masalah hutang RSUD Dr.Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai sudah ada dari tahun 2021 dan kalau pendapatan rumah sakit mengalami peningkatan maka, akan terbayarkan hutang seluruhnya walaupun pembayarannya dilakukan secara bertahap dan jika sistem terintegrasi dan komprehensif maka, RSUD tak akan "TURUN KELAS".
Tahun 2023 ada sekitar Rp 7,4 milyar yang diduga hutang ini belum dilakukan pembayarannya dan tidak ada rumah sakit daerah yang tidak punya hutang namun, harus ada kendali hutang dan kendali biaya mengingat RSUD Dr.Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai ini juga memiliki hutang piutang berupa tunggakan BPJS yang belum dibayar sehingga tercatat sebagai hutang dan masih ada cara lain agar masalah hutang ini dapat dibayar tapi, masalah turun kelas ini harus secepatnya diselesaikan.(PS/SUDI RAHMAT).