Hadir dalam acara ini Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti, Kapolres Humbang Hasundutan, Hary Ardianto SH, SIK, MH, Kajari Humbang Hasundutan Dr. Noordien Kusumanegara, SH, MH, Dandim 0210/TU Letkol Inf Saiful Rizal, Plh Sekda Humbahas Drs. John Harry, MMA, Pimpinan OPD, Perwakilan IT Del dan Kelompok Tani.
Manajer Lapangan Food Estate Van Basten dalam paparannya menyampaikan produktivitas lahan Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan dalam empat musim tanam terus mengalami peningkatan. Bibit unggul, penanganan hama, modal, teknologi dan infrastruktur pertanian menjadi kunci keberhasilan dan keberlanjutan konsep budidaya di kawasan Food Estate ini.
“dari musim pertama (2020-2021) hingga masuk sampai musim kedua (2022-2023) dan ketiga (2023-2024) sudah mulai bagus hasilnya, kita berharap musim keempat ini sudah bisa sampai 10 ton/ha, harga bawang merah sekarang Rp.23.000, jadi total Rp 230.000.000, modalnya kemarin Rp 180.000.000 per/ha, jadi setidaknya kita bisa 3 bulan Rp 50.000.000 per/ha.”
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan merasa puas dengan kemajuan hasil yang diperoleh dari penanaman bawang merah di Food Estate Humbang Hasundutan ini. Untuk hasil yang lebih optimal, pemerintah harus betul-betul hadir membantu dalam hal infrastruktur jalan, udara, gudang dan juga sampai penanganan hama harus di buat laboratoriumnya.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berharap nanti jangan sampai ada permainan harga jual dari petani, harga petani harus tetap pada harga jual yang bagus, jangan sampai petani nantinya diatur oleh para tengkulak, pemerintah harus bisa menjadi stabilisator harga.
Setelah meninjau penanaman bawang merah di Desa Hutajulu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan rombongan didampingi Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, SE menuju Desa Ria-ria Kecamatan Pollung untuk melihat pembibitan kentang sebelum terakhir menuju ke TSTH2 untuk meninjau kembali progres pembangunan tahap 2 disana. (PS/BN)