Siti Apsoh Mahasiswa S2 Universitas Aufa Royhan :Tuberkulosis (TB) Paru adalah Penyakit Menular yang Dĺisebabkan Oleh Bakteri Mycobacterium Tuberculosis.

/ Rabu, 17 Juli 2024 / 11.27.00 WIB

Siti Apsoh Mahasiswa S2 Universitas Aufa Royhan

POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL- Tuberkulosis (TB) Paru adalah Penyakit Menular yang Dĺisebabkan oleh bakteri Oleh :

Nama : Siti Apsoh

Nim : 23110015

Kampus : Universitas Aufa Royhan

Fakultas : Kesehatan

Prodi : S2 Kesehatan Masyarakat 


Tuberkulosis Paru: Mengatasi Ancaman Penyakit Berbahaya

Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. 

Penyebab Tuberkulosis Paru Tuberkulosis paru disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui udara. Penyakit ini umumnya menyebar dari orang ke orang melalui droplet udara yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.


Gejala Tuberkulosis Paru

Gejala utama tuberkulosis paru meliputi batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, kadang disertai dengan dahak berdarah, demam, kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan yang berlebihan, serta nyeri dada saat bernapas atau batuk. Beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala pada awal infeksi, yang menyebabkan penundaan dalam diagnosis dan pengobatan.


Demikian disampaikan Siti Apsoh Mahasiswa S2 Universitas Aufa Royhan  Padangsidimpuan Kepadq Awak Media Online Rabu (17/07-2024).


Disampaikan," Penyebaran dan risiko Penularan Tuberkulosis paru menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi mengeluarkan bakteri melalui batuk atau bersin. Orang yang tinggal atau bekerja dalam lingkungan yang padat dan kurang ventilasi memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi. 


Selain itu, sistem kekebalan tubuh yang lemah juga meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan tuberkulosis aktif setelah terinfeksi. Diagnosa dan Pengobatan

Diagnosa tuberkulosis paru melibatkan beberapa tes diagnostik, termasuk tes tuberkulin (mantoux), tes darah (IGRA), pemeriksaan dahak untuk mencari bakteri Mycobacterium tuberculosis, serta pencitraan seperti foto rontgen dada untuk melihat adanya perubahan pada paru-paru," ujarnya.


Lebih lanjut Siti Apsoh mengatakan," Pengobatan tuberkulosis paru terdiri dari terapi antibiotik jangka panjang yang disebut terapi anti-tuberkulosis (OAT). Regimen pengobatan biasanya terdiri dari beberapa jenis antibiotik yang diambil secara rutin selama minimal 6 bulan hingga 9 bulan untuk memastikan eradikasi bakteri dan mencegah resistensi obat.

Langkah-Langkah Pencegahan

Langkah-langkah pencegahan tuberkulosis paru meliputi:

Vaksinasi BCG: Vaksin BCG dapat memberikan perlindungan parsial terhadap tuberkulosis paru, terutama pada anak-anak.Menjaga Kebersihan Lingkungan: Ventilasi yang baik dan kebersihan lingkungan dapat membantu mengurangi penyebaran bakteri.Menghindari Kontak dengan Orang yang Terinfeksi: Orang yang didiagnosis dengan tuberkulosis paru harus mengikuti perawatan yang ditentukan dan menghindari kontak dengan orang lain sampai mereka tidak lagi menular. Pengobatan Awal: Penyembuhan dini dan efektif dari kasus tuberkulosis paru dapat mengurangi risiko penularan ke orang lain," ujarnya.

Kesimpulan

Tuberkulosis paru tetap menjadi tantangan kesehatan global yang signifikan, meskipun tersedia pengobatan yang efektif. Dengan pendekatan yang komprehensif dalam pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat, kita dapat meminimalkan dampaknya terhadap individu dan masyarakat secara keseluruhan. Peningkatan kesadaran, edukasi, serta akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan merupakan kunci untuk mengendalikan penyebaran tuberkulosis paru dan mencapai tujuan eliminasi penyakit ini di masa depan.(PS/BERMAWI)

Komentar Anda

Terkini: