POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Senin, 12 Agustus 2024, SMAN 1 Angkola Barat kembali menggelar Forum Ilmiah Guru (FIG) ke-3, sebuah kegiatan rutin yang menjadi ajang berbagi pengetahuan dan praktik terbaik di lingkungan pendidikan. Dengan tema "Berbagi Praktik Baik Kepemimpinan Pembelajaran," acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Kepala SMAN 2 Plus Sipirok, Bapak Khairul Faiz Nasution, S.Pd, M.Si, dan Kepala SMAN 1 Sipirok, Bapak Marsundut Siregar, S.Pd.
Dalam sambutannya, Kepala SMAN 1 Angkola Barat Salamat Siregar S.Pd M.Si menyampaikan bahwa FIG kali ini dirancang secara khusus dengan menghadirkan para kepala sekolah SMA/SLB se-Kabupaten Tapanuli Selatan yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SLB Tapanuli Selatan.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pencerahan tentang praktik baik kepemimpinan pembelajaran yang berpihak pada murid, sejalan dengan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran," ungkap Kepala Sekolah Penggerak ini.
Pada sesi utama, Kepala SMAN 2 Plus Sipirok, Khairul Faiz Nasution menekankan pentingnya guru dalam menerapkan filosofi pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara. Menurut beliau, guru harus mampu memimpin pembelajaran dengan prinsip "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani," yang berarti bahwa seorang pendidik harus mampu memberikan teladan, menciptakan semangat di tengah-tengah, dan memberikan dorongan dari belakang.
"Selanjutnya, Kepala SMAN 1 Sipirok, Bapak Marsundut Siregar memaparkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus memahami kebutuhan murid, bukan sekadar memenuhi kebutuhan guru. Beliau menegaskan bahwa pendidikan yang berpusat pada murid adalah kunci untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif dan bermakna. Dalam konteks ini, guru diharapkan dapat menjadi fasilitator yang memahami dan mengakomodasi perbedaan kebutuhan setiap murid.
Kegiatan FIG berlanjut dengan sesi siang yang dipandu oleh Ibu Nani Kardina Harahap, S.Pd, yang membahas pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, khususnya penggunaan artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT OpenAI, Gemini, dan Wepik.com. Beliau menekankan bahwa AI dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mendukung pembelajaran, memberikan alternatif baru dalam penyampaian materi, dan mempermudah evaluasi hasil belajar.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Bapak Ali Sidikin Harahap, S.Pd, dengan topik penyusunan soal berbasis online yang terintegrasi dengan AI. Dalam presentasinya, beliau memperkenalkan penggunaan Google Form sebagai platform untuk menyusun dan mengelola soal ujian secara online.
Integrasi AI dalam pembuatan soal ini, menurut beliau, dapat membantu guru dalam membuat soal yang lebih variatif dan menilai hasil ujian dengan lebih cepat dan akurat.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, seluruh guru peserta FIG diharapkan dapat menyelesaikan modul ajar lengkap dengan asesmen yang siap untuk digunakan baik secara online maupun offline. Modul ini akan menjadi bahan ajar utama dalam pelaksanaan pembelajaran di SMAN 1 Angkola Barat, serta dapat diadaptasi oleh sekolah-sekolah lain di Kabupaten Tapanuli Selatan," ungkapnya..
Lebih lanjut Kepala SMAN 1 Angkola Barat menyampaikan," FIG ke-3 ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para pendidik untuk terus berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan murid.
SMAN 1 Angkola Barat berkomitmen untuk terus melaksanakan FIG secara rutin, dengan tujuan memperkuat kompetensi guru dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.(PS/BERMAWI)