Stadion Direvitalisasi, PSMS Tekor Ratusan Juta Main di Stadion Baharudin Siregar, Arifudin : Pemerintah Daerah Bantulah!!

/ Jumat, 09 Agustus 2024 / 03.18.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Arifuddin Maulana Basri Direktur PSMS Medan berniat memindahkan markas Ayam Kinantan ke Jakarta lantaran kandang mereka Stadion Teladan masih direvitalisasi hingga akhir 2024. Padahal kick off Liga 2 dijadwal pada September 2024 mendatang. Namun niatnya belum diizinkan Pembina PSMS.

Kalau menggunakan Stadion Baharudin Siregar di Lubuk Pakam dipastikan manajemen tekor. Disamping sewa Stadion mahal, penonton juga minim akibat jarak tempuh yang lumayan jauh dari Suporter PSMS.

"Kandang PSMS Medan di Liga 2 musim 2024-2025 belum jelas di mana akan bertanding. Pasalnya Stadion Teladan saat ini tengah dalam proses revitalisasi. Pengerjaan revitalisasi Stadion Teladan itu direncanakan selesai akhir tahun 2024 ini. Sementara kick off Liga 2 Tahun 2024-2025 akan digelar pada September mendatang," kata Bang Ari sapaan akrab Dirut PSMS ini," Kamis (8/8/2024) di Medan.

Dijelaskanya, stadion yang siap pakai di Sumatera Utara saat ini ada Baharuddin Siregar, Lubuk Pakam. Musim lalu PSMS juga memakai Stadion Baharuddin Siregar. Namun memakai Stadion Baharuddin Siregar, Arifuddin masih mikir-mikir lagi. Pasalnya, manajemen PSMS  mengaku rugi ketika main di Stadion Baharuddin Siregar.

Biaya sewa stadion tersebut lebih mahal dari Stadion Teladan. Kemudian jumlah penonton yang datang juga tidak sepenuh di Stadion Teladan Medan. "Ketika kami harus pindah ke Baharuddin cost perbiaya lebih tinggi dari Stadion Teladan. Sekali pertandingan di Baharuddin saja rugi 100 juga. Penonton tidak ramai, belum lagi banyak komplain yang bilang jauh dan sebagainya. Kalau sudah main di Pakam, aku kadang-kadang udah pegang kepala bang, belum main udah tahu kita rugi," ungkap Arifuddin dalam akun youtube Tommy_desky.

Yuk Lihat Youtube Judul Taktik PSMS Medan Kejar Persib, Persija & Persebaya : Dekati 63 Sponsor! - Direktur PSMS Bikin Kaget :

https://www.youtube.com/watch?v=3An8bf6eUcQ

"Ketika kami harus pindah ke Baharuddin cost perbiaya lebih tinggi dari Stadion Teladan. Sekali pertandingan di Baharuddin saja rugi 100 juga. Penonton tidak ramai, belum lagi banyak komplain yang bilang jauh dan sebagainya. Kalau sudah main di Pakam, aku kadang-kadang udah pegang kepala bang, belum main udah tahu kita rugi," ungkap Arifuddin dari YouTube Tommy Desky.

Diceritakannya, saat PSMS main di Stadion Teladan, bisa memperoleh pendapatan yang bisa digunakan guna pembiayaan grup Sepak Bola kebanggaan warga Sumut itu. "Setiap kita main di Stadion Teladan enggak pernah rugi. Misalkan pengeluaran panpel Rp 100 juta, sementara dari hasil tiket bisa untung Rp 200 juta. Setidaknya Rp 100 juga bisa bonus pemain, biaya catering pemain," katanya. 

Menurut Arifuddin, pertimbangan biaya lebih irit ketika bertanding di Jakarta. Kemudian peserta grup 1, kebanyakan berdomisili dekat Jakarta.

"Saya pribadi nih, penginnya main di Jakarta saja, karena melihat kondisi kami saat ini. Karena di sini kami yang pertama enggak ada perhatian, kedua fasilitas juga enggak ada. Dengan pertimbangan hampir rata-rata klub di wilayah barat itu domisilinya di Jakarta. Jadi tidak terlalu banyak keluarkan biaya peswat. Sementara di Medan saya juga bayar mes, bayar catering dan segala macam. Sama saja sepertinya stay di Jakarta kami keluarkan biaya lebih," bebernya. 

Dipaparkannya, dalam satu musim Liga 2, manajemen PSMS harus merogoh kocek antara 20 miliar sampai 30 miliar yang jika dikalkulasikan dengan dukungan sponsor harus merogoh kocek pribadinya. 

Arifudin dalam kesempatan itu berharap, Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota mendukung PSMS guna mempertahkan eksistensi dan menoreh prestasi ke depan. (PS/RED/NET)

Komentar Anda

Terkini: