Hal ini disampaikannya kepada awak media saat diminta tanggapannya terkait Dugaan penyalahgunaan dalam penyaluran BBM kepada para Nelayan yang ada di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deliserdang di Posko Kemenangannya jalan Sultan Serdang Desa Penara Kebon Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang.
" Saya sangat peduli terhadap masyarakat di Kabupaten Deli Serdang baik seluruh masyarakat apalagi nelayan dan saya sering ke Pantai Labu ini, terkait SPBUN PT Anggita milik ibu KS(inisial) Saya pernah ke sana bersama-sama dengan Dinas koperasi provinsi karena permasalahan yang Saya dengar dari keluhan masyarakat terkait penyaluran BBM ke para Nelayan di sana dan waktu itu KS(pemilik) minta dibantu penambahan kuota BBM dengan alasan kuota yang ada saat ini kurang kemudian, kita dorong supaya kuotanya ditambah dan sekarang ini kuotanya ditambah menurut informasi sekali masuk saat ini menjadi 16 ton artinya 16.000 liter tapi, kenapa beritanya nelayan masih kekurangan minyak", terang Sabandi yang selalu di panggil Datuk ini.(14/09/2024).
Masih kata Datuk," atas permasalahan tersebut yang saya dengar dari berita yang beredar dan menurut informasi bahwa SPBUN PT.Anggita melayani pembelian BBM hanya 2 hari sekali dengan persediaan minyak yang masuk sebanyak 16 ton(16.000 liter) tetapi dia tidak melayani pembeli setiap harinya malahan begitu minyak masuk ya dihabiskan pada hari itu juga hal inilah yang salah dan saya pernah sampaikan waktu itu, pihak PT.Anggita harus jualan tiap hari sebab, para nelayan di sana hanya mampu belinya cuma sedikit sedikit paling hanya bisa beli BBM 5-20 liter mana mungkin persediaan 16 Ton atau 16.000 liter bisa habis dalam sehari", ungkapnya.
Ketika ditanya terkait keluhan masyarakat terutama para nelayan yang tidak mendapatkan BBM yang mengakibatkan tidak bisa pergi ke laut untuk mencari nafkah," di sini jeleknya Dinas Perikanan Deliserdang dalam melakukan pengawasan terhadap SPBUN PT.Anggita saya sudah sarankan kepada beliau supaya PT Anggita ini buka setiap hari melayani masyarakat tapi mereka berdalih kalau harus menjual setiap hari harus menambah gaji pekerja sehingga, banyak nelayan karena tidak mampu untuk menyetok BBMnya mengakibatkan nelayan tersebut tak bisa melaut", kata Subandi.
Lanjutnya," Setelah melayani para nelayan di sana yang hanya mampu membeli sedikit, selanjutnya pihak PT.Anggita untuk menghabiskan persediaan BBM yang ada dalam tempo satu hari akhirnya, mereka jual kepada pihak lain dan hal ini jelas terlihat mobil mobil Pick-up yang mengangkut puluhan dirigen yang berisi BBM dan kita tidak tau siapa yang membeli dan di salurkan kemana itu BBM yang jelas banyak nelayan yang kekurangan BBM dan untuk itu, saya berharap kepada pihak Dinas perikanan Kabupaten Deliserdang, janganlah kita bermain-main di sini dan jagan pura-pura enggak tau dan jangan merasa sudah memberikan pelayanan padahal bukan pelayanan yang seharusnya", tegasnya.
Terkait hal ini juga, H.M.Subandi,ST.,MM(Datuk) berharap agar PT.Anggita tidak lagi bicara untung dan rugi saja dan pihak Dinas perikanan Deliserdang juga harus bersikap tegas jika SPBUN PT.Anggita tidak mampu menyalurkan BBM kepada para Nelayan yang seharusnya, maka cari penyalur yang lain dan segera tutup SPBUN PT Anggita dan meminta kepada Kapolsek Pantai Labu untuk menyelidiki dan menangkap penjualan dan pembeli BBM yang tidak tepat sasaran tersebut.
" Saya minta kepada Dinas Perikanan Kabupaten Deliserdang agar bertindak tegas dalam hal ini dan segera beri rekomendasi ke Pertamina bahwa SPBUN PT.Anggita ini tidak mampu lagi menangani Penyaluran BBM kepada Nelayan dan kepada Kapolsek Pantai Labu Saya minta agar menyelidiki masalah penyaluran BBM yang tidak tepat sasaran ini dan segera menangkap penjual dan pembeli BBM tersebut dan Saya juga akan meneruskan hal ini kepada Kapolres Deliserdang", tutup H.M.Subandi, ST.,MM.(PS/IRWANSYAH GINTING).