Bersihkan Lumpur dan Pasir, Warga Desa Kota Tua Minta Pemkab Tapsel Turunkan Alat Berat

/ Jumat, 20 Desember 2024 / 17.15.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Pasca banjir bandang yang melanda Desa Kota Tua, Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, suasana desa berubah menjadi penuh perjuangan. Lumpur, pasir, dan kayu-kayu besar berserakan di sepanjang desa, menutupi rumah dan jalan. Warga yang terdampak sangat membutuhkan perhatian lebih, terutama alat berat untuk membersihkan tumpukan material yang sulit ditangani secara manual.


Kamis (19/12/2024), pagi  sejumlah warga menyampaikan harapan mereka kepada pemerintah setempat. “Kami sangat membutuhkan alat berat untuk membersihkan lumpur, pasir, dan kayu yang menimbun rumah-rumah kami. Sampai saat ini, bantuan yang datang baru sebatas makanan,” ungkap seorang warga dengan nada penuh harap.


Banjir bandang ini tidak hanya menerjang Desa Kota Tua, tetapi juga dua desa tetangga, yaitu Desa Simaniggir dan Desa Sisoma. Ketiga desa tersebut mengalami kerusakan parah akibat terjangan air yang membawa material dari perbukitan. Beberapa rumah bahkan terkubur di bawah pasir setinggi dua meter, membuat akses masuk dan aktivitas warga menjadi lumpuh total.


Pantauan langsung di lapangan menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan. Tumpukan pasir dan kayu besar memenuhi halaman rumah hingga jalan utama desa. Kondisi ini menyulitkan warga untuk membersihkan wilayah mereka tanpa bantuan peralatan yang memadai. Situasi semakin mendesak karena lumpur mulai mengering, yang membuat proses pembersihan semakin sulit.


Bantuan makanan yang telah diberikan memang membantu kebutuhan darurat, tetapi itu belum cukup untuk mengatasi persoalan utama. Warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan segera merespons situasi ini dengan mengirimkan alat berat ke lokasi terdampak. Selain itu, dukungan dari para pemerhati bencana sangat diharapkan untuk membantu pemulihan desa yang luluh lantak akibat banjir.


“Kami tidak tahu harus bagaimana lagi. Kami sudah berusaha membersihkan dengan alat seadanya, tetapi ini pekerjaan yang terlalu besar bagi kami. Semoga pemerintah segera turun tangan,” ujar salah seorang warga dengan raut wajah lelah namun tetap berharap.


Banjir bandang ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana di daerah rawan. Selain tindakan tanggap darurat, ke depan diperlukan langkah preventif agar bencana serupa tidak terulang. Kini, semua pihak menantikan langkah nyata pemerintah untuk mengembalikan Desa Kota Tua dan desa-desa lain ke kondisi semula.(PS/BDRMAWI)



Komentar Anda

Terkini: