![]() |
Salah satu rumah sakit swasta di Lhokseumawe |
POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe yang membidangi kesehatan mendesak pemerintah kota ini segera menyikapi keluh kesah sebagian tenaga medis rumah sakit (RS) swasta.
Pasalnya, selama ini jumlah pasien di semua RS di Lhokseumawe terus meningkat hingga ruangan rawat inap penuh. Kondisi tersebut menambah beban kerja para tenaga medis, tapi sebagian dari mereka masih diberikan honorarium sangat kecil. Sementara pendapatan diraup pemilik RS swasta amat besar.
“Pertama, antara owner RS swasta dan tenaga medis sebagai pekerja inikan saling membutuhkan. Tenaga medis butuh pekerjaan, pemilik RS butuh tenaga kerja, maka harus saling menghargai,” kata Wakil Ketua Komisi D DPRK Lhokseumawe, H. Jailani Usman Sabtu, 7 Desember 2024.
Jailani Usman menjelaskan kondisi di Lhokseumawe saat ini, jumlah pencari kerja sangat banyak, termasuk di bidang kesehatan. Sedangkan lapangan kerja tersedia amat sempit alias terbatas.
“Misalnya, kebutuhan hanya 10 tenaga kerja, yang daftar mencapai 200 orang. Artinya, pihak RS swasta mudah mencari tenaga kerja, karena banyak lulusan dari Akkes atau Akper dan Akbid. Kondisi ini tentu menguntungkan bagi pemilik RS”.
“Maka seharusnya asas manfaat jangan hanya untuk pemilik RS saja, jangan memberikan honor tidak layak dan tidak patut kepada tenaga medis. Misalnya, honor Rp800 ribu/bulan, sementara dilihat dari sisi ijazah dia itu tidak layak diberikan honor sekecil itu.
Meskipun misalnya belum sesuai UMR [Rp3,4 juta], tapi seharusnya honor yang layak dan patut menurut masyarakat, bukan menurut pemilik RS, dan bukan menurut pencari kerja,” ujar Jailani.
Yang kedua, kata Jailani, pihaknya sudah melihat seluruh RS di Lhokseumawe menerima pasien sangat banyak. “Penuh semua pasiennya. Otomatis beban kerja tenaga medis itu tambah berat. Dengan beban kerja yang berat, maka mereka sangat layak dan patut dihargai,” ungkapnya.
“Kami melihat memang ada juga beberapa RS swasta di Lhokseumawe yang memberikan honor lebih tinggi kepada tenaga medis dibandingkan RS-RS swasta lainnya.
Sementara itu Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Lhokseumawe Darius mengatakan Pemko Banda akan segera memanggil para Direktur rumah sakit swasta yang ada di Kota Lhokseumawe untuk menyahuti keluhan para tenaga medis.
"Ya, bapak Pj Walikota mengharapkan masalah ini secepatnya bisa dilakukan koordinasi untuk saling menguntungkan ", jangan pihak rumah sakit saja yang diuntungkan sedangkan karyawan tidak di sejahterakan, sebut Darius. (ADV)