POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tapanuli Selatan menggelar evaluasi pengawasan pendistribusian logistik Pemilihan Serentak 2024 pada Jumat (17/1/2025) di aula Sopo Namora, Kelurahan Baringin, Kecamatan Sipirok. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengawasan kedepannya dalam menghadapi berbagai tantangan distribusi logistik, terutama di wilayah dengan kondisi geografis yang sulit.
Acara ini menghadirkan Hendra Kurnia Pulungan dari kalangan akademisi dan Julianto Lubis, Komisioner Bawaslu Tapanuli Selatan periode 2018-2023 sebagai narasumber.
Keduanya nara sumber tersebut memberikan pandangan strategis untuk mengatasi kendala yang muncul pada saat pendistribusian logistik pemilihan, seperti banjir bandang yang terjadi di Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayurmatinggi.
Ketua Bawaslu Tapanuli Selatan, Taufik Hidayat, SE, MM, C.Med pada sambutannya sangat mengapresiasi kerja keras seluruh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) beserta jajarannya di 15 kecamatan. Ia menegaskan pentingnya belajar dari pengalaman untuk menghindari kesalahan serupa di masa mendatang. “Kendala yang kita hadapi saat pemilihan serentak tahun 2024 lalu, khususnya dalam distribusi logistik, harus menjadi pelajaran agar tidak terulang lagi di masa depan,” ujar Taufik.
Hendra Kurnia Pulungan menekankan pentingnya koordinasi antara Panwascam dan Bawaslu dalam menghadapi situasi darurat seperti bencana alam. “Jika terjadi banjir, Panwascam harus segera membawa permasalahan ini ke forum pleno untuk mendapatkan solusi terbaik,” tegasnya.
Sementara itu, Julianto Lubis menggarisbawahi perlunya evaluasi menyeluruh terkait pendistribusian logistik. Ia berharap masukan dari berbagai pihak, termasuk Bawaslu kabupaten/kota, dapat membantu mengatasi kendala yang sering muncul di lapangan.
“Kita harus memastikan kejadian seperti banjir bandang tidak mengganggu pelaksanaan pemilu di masa depan,” katanya.
Perwakilan Panwascam Sayurmatinggi juga mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi akibat banjir di Desa Sipange Siunjam. “Banjir menyebabkan dokumen identitas warga, seperti KTP, hanyut, dan banyak barang lainnya rusak. Ini menjadi kendala besar dalam pendataan dan pengawasan pemilu,” ungkapnya.
Kegiatan ini ditutup oleh Koordinator Sekretariat Bawaslu Tapanuli Selatan, Salman Paris Harahap. Ia menegaskan komitmen Bawaslu untuk terus melakukan perbaikan dalam setiap tahapan pemilu maupun pemilihan. “Evaluasi ini adalah langkah penting untuk meminimalisasi kendala teknis di lapangan ke depannya,” pungkas Salman.
Dengan evaluasi ini, Bawaslu Tapanuli Selatan berharap pelaksanaan Pemilu maupun pemilihan kedepan dapat berjalan lancar dan sukses, meski dihadapkan pada berbagai tantangan geografis dan teknis.(PS/BERMAWI)