POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL – Program Pelatihan Keterampilan Menjahit yang diadakan di Kecamatan Marancar dan Sipirok telah resmi ditutup pada Januari 2025. Program ini, yang diinisiasi oleh PLTA Batangtoru bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, berhasil memberikan pelatihan intensif selama tiga bulan kepada masyarakat setempat.
Pelatihan ini melibatkan 350 jam pelajaran dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan praktis masyarakat, khususnya di bidang menjahit, sebagai langkah strategis dalam mendukung kemandirian ekonomi lokal. Acara penutupan berlangsung meriah, dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan instansi pendidikan.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tapanuli Selatan, Ahmad Raja Nasution, mengapresiasi inisiatif ini. “Program ini adalah langkah nyata dalam memberdayakan masyarakat, memberikan bekal keterampilan yang akan berdampak pada pengembangan ekonomi lokal,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Direktur Eksternal Affairs PLTA Batangtoru, Fauzi Leilan, juga menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan program tersebut. Menurutnya, pelatihan ini bukan hanya memberikan keterampilan, tetapi juga mendorong munculnya usaha-usaha baru di bidang menjahit, yang berpotensi meningkatkan perekonomian daerah.
Para peserta pelatihan menunjukkan hasil kerja luar biasa selama program berlangsung. Beberapa karya mereka yang telah diterima pasar antara lain seragam drumband untuk SMP 1 Marancar, pakaian untuk perayaan Tahun Baru, serta pesanan dari BKMT dan MUI Kecamatan Marancar. Hasil ini membuktikan tingginya potensi masyarakat setempat dalam bidang keterampilan menjahit.
Salah satu peserta pelatihan, D. Siregar, mengungkapkan rasa syukurnya. “Program ini telah membuka wawasan saya. Dengan keterampilan yang saya dapatkan, saya lebih percaya diri untuk membuka usaha menjahit sendiri. Terima kasih kepada PLTA Batangtoru dan semua pihak yang telah mendukung,” ujarnya dengan penuh semangat.
Penutupan pelatihan ini juga diramaikan dengan pameran hasil karya peserta, yang menampilkan berbagai jenis pakaian hasil jahitan mereka. Para tamu undangan, termasuk tokoh masyarakat dan mitra PLTA Batangtoru, memberikan apresiasi tinggi atas hasil karya tersebut.
Selain penyerahan sertifikat kepada para peserta, acara ini menjadi momen berharga untuk menegaskan komitmen kolaboratif antara pemerintah dan sektor swasta dalam pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan program ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor dapat memberikan dampak positif yang signifikan.
Supervisor Sosial PT NSHE, Jamal Harahap, menambahkan bahwa program ini akan menjadi inspirasi bagi program-program pemberdayaan lainnya. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan serupa di masa mendatang, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas,” tuturnya.
Melalui pelatihan ini, masyarakat Marancar dan Sipirok tidak hanya mendapatkan keterampilan menjahit, tetapi juga motivasi untuk memulai usaha kecil dan menengah. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran di Tapanuli Selatan.
Rencana ke depan, pemerintah daerah dan PLTA Batangtoru akan memperluas jangkauan program ke daerah-daerah lain di Tapanuli Selatan. Dengan begitu, semakin banyak masyarakat yang dapat memperoleh pelatihan keterampilan, meningkatkan kualitas hidup mereka, dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi daerah.
Penutupan ini menandai babak baru bagi para peserta pelatihan. Dengan keterampilan yang telah diperoleh, mereka memiliki bekal untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Program ini sekaligus menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah kunci menuju pembangunan berkelanjutan.(PS/BERMAWI)