POSKOTASUMATERA.COM - BINJAI -Kekecewaan para mahasiswa terhadap manager PT. PLN (Persero) UP3 Binjai terkait patahnya tiang listrik yang menimpa dan menewaskan ibu dan anaknya serta korban luka- luka belum terjawab.
Terkait hal tersebut diatas para mahasiswa kembali melakukan aksi demo untuk yang kedua kalinya di kantor PT. PLN (Persero) UP3 Binjai yang terletak di Jalan T. Amir Hamzah, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatra Utara, Jumat (31/1/2025) sekira pukul 14.00 WIB.
Pada aksi ini mahasiswa mendesak agar Dirut PT. PLN (Persero) Cq. Manager PT. PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara mengambil tindakan tegas mencopot bila perlu pecat Manager PT. PLN (Persero) UP3 Binjai Darwin Simanjuntak. Karena diduga beliau telah melakukan kelalaian terhadap kinerja/ fungsi pengawasan PT. PLN (Persero) diwilayah kerjanya yang mengakibatkan tewasnya seorang ibu rumah tangga dan anaknya serta beberapa korban luka lainnya.
Para mahasiswa pada aksi tersebut mengutuk keras managemen PT.PLN (Persero) ULP Binjai serta Manager UP3 Binjai. "Kami berduka atas kejadian ini, sehingga kami turun kejalan guna mendesak Dirut PT. PLN Persero) Pusat untuk sesegera mungkin menindak tegas dengan memecat Manager PT. PLN Persero) UP3 Binjai Darwin Simanjuntak,” teriak Gurki, selaku orator aksi tersebut.
Gurki berteriak“Ini bentuk nyata, jangan ada lagi korban-korban lain hingga menimbulkan korban jiwa hingga meninggal dunia. Dengan turun ke jalan inilah cara kami menyampaikan aspirasi untuk kepentingan khalayak luas, bukan untuk kepentingan pribadi kami,” teriak mereka.
Lebih lanjut Gurki mengatakan, "Tidak adanya bentuk perhatian atau pemeliharaan aset milik PLN Binjai sudah tampak jelas dengan kejadian ini.
"Masih banyak aset yang tidak terjaga dengan baik khususnya tiang listrik. Bahkan, sebelum peristiwa duka menimpa ibu dan anak yang meninggal dunia. Warga bernama Haris, cacat seumur hidup karena kesetrum kabel listrik tiga pas saat memperbaiki kubah masjid dan ini juga sudah di laporkan warga untuk menaikkan atau membalut kabel tiga pas tersebut, namun, sampai detik ini juga tidak ada perhatian dari PLN," Ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga Gurki membuka tabir“Kalian lihat itu Haris warga Binjai Utara. Dia salah satu korban kelalaian kalian, yang mengakibatkan dirinya cacat dan tidak ada kalian perhatikan,” ungkap Gurki.
"Kami melihat dilapangan, banyak aset tidak memenuhi SOP. Ada pulak tiang listrik yang patah masih ditanam di Binjai Barat. Halo PLN Binjai, kemana saja kalian selama ini dan bagaimana pengawasan dan SOP kalian dilapangan,” teriak mereka kembali.
Meskinya, kata Gurki, aset-aset termaksud tiang listrik inikan ada jangka waktu atau kadaluarsa pemakaian? Apa itu menjadi perhatian PLN Binjai. Dengan kata lain, tumbangnya tiang listrik tanpa sebab pasti. Berarti benar, jika selama ini PLN Binjai tidak menjalankan Permen nomor 13 tahun 2021.
"Kami minta selain diusut secara internal. Bagi aparat penegak hukum (APH) harus mengusut semua anggaran PLN Binjai, baik itu pengadaan tiang listrik maupun anggaran lainnya di PLN. Bisa jadi, ada dugaan kuat anggaran pemeliharaan dan pengadaan yang meski digunakan untuk kepentingan keselamatan khalayak luas khususnya, masuk ke kantong pribadi,” terang mereka,
Sembari berteriak yel-yel “Copot, copot, copot si Darwin. Copot si Darwin sekarang juga" teriaknya kesal.
Sejauh ini pihak kepolisian juga telah melakukan pemanggilan kepada beberapa petinggi di tubuh PT. PLN (Persero) UP3 Binjai. Namun, secara pasti sampai sejauh mana penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian Polres Binjai masih dalam pantauan.
Akhir dari aksi tersebut pihak PT. PLN (Persero) UP3 Binjai yang diwakili oleh Man. Bidang pemasaran Herianto Siburian angkat bicara dan berjanji nantinya akan menyampaikan keatasa untuk menindak lanjuti permasalahan ini dengan bijak.( ZOELIDRUS).