Ketua GANN Labura : Istilah Nego Itu Perlu Kita Lacak

/ Minggu, 16 Maret 2025 / 16.48.00 WIB

 


POSKOTASUMATERA.COM - LABURA - Belum lama ini masyarakat desa Damuli Pekan dihebohkan dengan potongan video percakapan antara Ridwan Tambunan selaku kepala desa (Kades) dengan IM alias Encet terduga bandar Narkoba ketika sedang ditangkap. Video singkat tersebut dinilai sebahagian orang telah melukai semangat juang masyarakat sekitar untuk turut serta memberantas maraknya peredaran Narkoba. 

Ketua Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) Labuhanbatu Utara (Labura), Raja Lontung Siregar, akhirnya angkat bicara setelah sebelumnya disebut-sebut mengetahui istilah "Nego" yang dilontarkan kepala desa kepada Encet sang bandar Narkoba.

Dalam wawancaranya kepada awak media (11/03/25), Raja menyebutkan bahwa ketika terjadinya penangkapan, dirinya mendapat panggilan telepon serta arahan dari Kades yang notabenenya juga sebagai wakil ketua GANN Labura, untuk membawa terduga bandar Narkoba tersebut ke kantor Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Ketika terjadi penangkapan itu, saya ditelpon wakil ketua GANN Labura (kades-red) untuk segera merapat dan membawa si Encet ke BNN" ucapnya tenang. Ditanya lebih lanjut mengapa tidak diserahkan ke kantor Polisi, Raja berkilah bahwa terduga bandar tersebut hanyalah seorang pemakai. "tidak ada barang buktinya pak ketika terjadi penangkapan, makanya kami bawa dia ke BNN" imbuhnya.

Terkait istilah "Nego" yang dilontarkan Kades kepada terduga bandar Narkoba dimaksud, Raja menyangkal bahwa itu ditujukan kepada dirinya. "Oh kalau itu saya tidak tahu pak, bahasa nego itu perlu kita lacak. Yang jelas yang menangkap itu adalah Kades dan warga, saya hanya disuruh mengantarkannya ke BNN", sembari Raja memperlihatkan berita acara serah terima dari BNN.

Diberitakan sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan, seorang terduga bandar Narkoba sangat ketakutan ketika ditangkap dan memohon kepada Kades agar dirinya tidak dilaporkan ke Polisi. Di dalam video tersebut, terdengar jelas Kades mengucapkan istilah "Nego" kepada sang bandar Narkoba.

Salah seorang warga desa Damuli Pekan yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku heran dengan perlakuan Kades dalam tayangan video tersebut. "Seharusnyakan Kades kami langsung membawa si Encet itu ke kantor Polisi, ini kenapa pulak malah ada istilah nego?", ungkap warga curiga (10/3/2025).

Warga dimaksud dalam wawancaranya kepada awak media menyatakan, telah beredar kabar dikalangan masyarakat setempat bahwa terjadi negosiasi antara Kades dengan terduga bandar Narkoba tersebut agar kasusnya tidak dibawa ke Polisi. 

"Iya bang, di kampung kami sudah heboh kalau si Encet nego 150 juta biar dia dibawanya ke BNN untuk di Rehab dan bukan ke kantor Polisi", bebernya mengakhiri. (PS/RH)

Komentar Anda

Terkini: