H.Syahrul M. Pasaribu Pendiri BKMT Hadiri Pengajian Pemkab Tapsel Bersama BKMT: Menyatukan Hati, Menyulam Kebersamaan di Muara Batangtoru

/ Kamis, 23 Oktober 2025 / 17.43.00 WIB

H.Syarul M.Pasaribu SH Pendiri BKMT memberikan sambutan

POSKOTASUMATERA.COM – TAPANULI SELATAN-Dalam suasana yang teduh dan penuh kekhidmatan, halaman Masjid Al Falah Desa Muara Hutaraja, Kecamatan Muara Batangtoru, Rabu (22/10/2025), menjadi saksi kebersamaan ratusan jamaah yang larut dalam pengajian akbar Pemkab Tapanuli Selatan bersama Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Siti Khajar. Namun, yang paling menyentuh hati adalah kehadiran pendiri BKMT Tapanuli Selatan, H. Syahrul M. Pasaribu, SH, yang kembali menyapa masyarakatnya dengan senyum hangat penuh nostalgia dan kepedulian.


Bagi masyarakat Tapanuli Selatan, nama H. Syahrul bukan sekadar sosok mantan bupati dua periode, tetapi juga simbol dedikasi dan keteladanan dalam membangun daerah berlandaskan nilai religius. Suasana pengajian terasa istimewa ketika beliau melangkah masuk di antara barisan jamaah, disambut hangat oleh para ibu anggota BKMT yang mengenakan seragam muslimah senada, melambangkan kekompakan dan kebersamaan umat.


Dalam sambutannya, H. Syahrul menyampaikan rasa syukur dapat kembali hadir di tengah masyarakat Kecamatan Muara Batangtoru — tanah yang baginya bukan sekadar daerah binaan, tetapi rumah kedua yang penuh kenangan perjuangan.


“Saya pendiri BKMT. Harapan saya, BKMT ke depan semakin baik, semakin kuat, dan terus menjadi wadah pembinaan akhlak serta penguatan keluarga muslim di Tapanuli Selatan,” ujarnya penuh semangat, disambut tepuk tangan haru jamaah.

Sekcam Muara Batangtoru Jasinaloan Mewakili Camat Muara Batangtoru Sonita Wardah SSTP memberikan sambutan


Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan spiritual dan pembangunan fisik. Dengan nada lembut namun penuh makna, H. Syahrul mengingatkan bahwa kemajuan sejati tidak hanya diukur dari mulusnya jalan atau megahnya bangunan, tetapi juga dari keteguhan iman dan akhlak masyarakatnya.


H.Syahrul M.Pasaribu SH mengungkapkan bahwa tahun ini Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan bersama PT.AR  akan tetap melakukan  pembangunan jalan di Desa Muara Hutaraja walaupun dalam keadaan Efisiensi anggaran sebagai wujud perhatian terhadap kebutuhan masyarakat. “Pembangunan infrastruktur yang baik akan memperlancar perekonomian warga.


Suasana semakin hangat ketika Sekcam Muara Batangtoru Jasinaloan, S.Sos, yang mewakili Camat Sonita Wardah, SSTP, turut memberikan apresiasi mendalam. Ia menilai kegiatan pengajian BKMT tidak hanya menjadi ruang ibadah, tetapi juga ruang silaturahmi dan pendidikan moral masyarakat.


“Kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai religius dan sosial masih hidup dan tumbuh kuat di tengah masyarakat kita,” tuturnya.


Kepala Desa Muara Hutaraja, Rohim Siregar, dengan mata berbinar, juga menyampaikan rasa bangga dan syukur. Menurutnya, kehadiran tokoh seperti H. Syahrul memberi semangat baru bagi masyarakat desa.


“Kami merasa dihargai dan diperhatikan. Pengajian ini mempererat persaudaraan, memperkuat iman, dan menumbuhkan rasa gotong royong di tengah kemajuan zaman,” ucapnya dengan suara bergetar.


Dari sudut pandang sosial, kegiatan semacam ini memiliki makna yang dalam. Dalam kajian sosiologi agama, majelis taklim dipandang sebagai agent of social change — ruang transformasi sosial yang menanamkan nilai moral, memperkuat solidaritas, serta memberdayakan perempuan dan keluarga. Di Tapanuli Selatan, BKMT bukan hanya wadah pengajian, tetapi juga benteng moral yang membentuk karakter masyarakat religius dan mandiri.


Pengajian akbar itu pun ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Al Ustazd Makrub Harahap, memohon keberkahan bagi Kabupaten Tapanuli Selatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Muara Hutaraja. Ketika senja mulai turun, ratusan jamaah perlahan meninggalkan halaman masjid dengan hati yang hangat — membawa pulang semangat kebersamaan, kedamaian, dan cinta terhadap nilai-nilai keislaman.


Di tengah arus modernisasi yang seringkali mengikis nilai sosial, kegiatan seperti ini menjadi oase spiritual — mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kebersamaan, kepedulian, dan kekuatan iman.(PS/BERMAWI)




Komentar Anda

Terkini: