POSKOTASUMATERA.COM- TANJUNGBALAI
Dalam upaya memperkuat layanan kesehatan di lingkungan pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjungbalai Asahan melaksanakan kegiatan skrining gejala Tuberkulosis (TB) bagi seluruh warga binaan.
Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, yang akan berlangsung selama tujuh hari dengan target pemeriksaan mencapai 1.070 warga binaan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kalapas Tanjungbalai Refin Tua Simanullang, didampingi Kasi Binadik Jawilson Purba serta Kasubsi Perawatan Ilhamsyah beserta jajaran petugas lapas.
Dari pihak medis hadir pula dr. Dila dari Dinas Kesehatan, Bagenda Ginting selaku Wasor TB, serta Jesmi Yunita dari Puskesmas Semula Jadi.
Untuk memastikan deteksi yang akurat, Lapas Tanjungbalai menggandeng Laboratorium Klinik Cito sebagai mitra pemeriksaan dengan penggunaan alat X-Ray paru di bawah operasional Hernawan Agung.
Kegiatan ini menjadi implementasi nyata dari Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya poin mengenai “Membangun Sistem Layanan Kesehatan Unggul untuk Semua Rakyat Indonesia.” Melalui kegiatan ini, Lapas Tanjungbalai menegaskan komitmennya bahwa warga binaan juga berhak atas layanan kesehatan yang setara dengan masyarakat umum.
“Skrining TB ini bukan hanya bentuk deteksi dini, tetapi juga wujud komitmen kami menghadirkan layanan kesehatan yang humanis dan profesional. Warga binaan tetap manusia yang harus kita lindungi kesehatannya, sesuai arahan Presiden bahwa tidak boleh ada satu pun warga negara yang tertinggal dari pelayanan kesehatan,”
Sementara itu, Kasi Binadik Jawilson Purba menegaskan bahwa aspek kesehatan merupakan bagian integral dari proses pembinaan di dalam lapas.
“Bidang pembinaan tidak hanya fokus pada mental dan keterampilan, tetapi juga kesehatan. Dengan skrining ini, kami ingin memastikan seluruh proses pembinaan berjalan dengan standar kesehatan yang baik,” ujarnya.
Kalapas Refin Tua Simanullang juga meninjau langsung proses skrining dan menyaksikan antusiasme warga binaan mengikuti pemeriksaan secara tertib.
“Melihat langsung prosesnya, saya semakin yakin bahwa sinergi lintas sektor seperti ini harus terus diperkuat. Harapan saya, kegiatan ini bukan hanya mendeteksi penyakit, tetapi menjadi langkah awal menuju lapas yang bersih dari TB dan semakin sehat secara menyeluruh,” tutupnya.
Melalui kegiatan ini, Lapas Tanjungbalai berharap dapat menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat, produktif, dan bebas dari penyakit menular, sekaligus menjadi contoh penerapan layanan kesehatan berkeadilan di seluruh unit pelaksana teknis pemasyarakatan.
(PS/SAUFI)

