POSKOTASUMATERA.COM – TAPANULI SELATAN – Suasana hangat penuh semangat tampak di lahan seluas satu hektare di Desa Mondang, Kecamatan Sayurmatinggi, Kamis (30/10/2025). Di bawah terik matahari, para warga bahu-membahu menanam bibit jagung — simbol harapan baru bagi desa mereka. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas pertanian, melainkan langkah nyata menuju cita-cita besar: kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan penanaman jagung tersebut digagas oleh Pemerintah Desa Mondang sebagai bagian dari dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional. Turut hadir Camat Sayurmatinggi yang diwakili Kasi Pembangunan, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Kepala Desa Ependi Harahap, aparat desa, BPD, serta masyarakat. Kehadiran lintas unsur itu menjadi gambaran nyata bagaimana gotong royong masih hidup kuat di tengah masyarakat pedesaan.
Kepala Desa Mondang, Ependi Harahap, tampak berbaur langsung dengan warga. Dengan cangkul di tangan dan senyum di wajah, ia menyampaikan harapan besar dari program ini. “Kami tidak ingin lahan di desa hanya menjadi tanah kosong. Penanaman jagung ini adalah awal untuk menumbuhkan kesadaran bersama bahwa kemandirian pangan bisa kita mulai dari desa sendiri,” ujarnya penuh semangat.
Bagi masyarakat Mondang, kegiatan ini menghadirkan lebih dari sekadar harapan hasil panen. Ada kebanggaan tersendiri karena mereka merasa menjadi bagian penting dalam pembangunan daerah. Seorang warga, sambil menanam benih jagung, berkata lirih, “Semoga jagung ini tumbuh subur, supaya kami tidak hanya bisa makan dari hasilnya, tapi juga bisa menjualnya untuk tambahan penghasilan.” Ucapan sederhana itu mencerminkan semangat kerja keras dan keinginan kuat untuk hidup
lebih sejahtera.
Peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam kegiatan ini pun mendapat apresiasi tinggi. Mereka tidak hanya hadir sebagai pendamping keamanan, tetapi juga turut memotivasi warga agar tetap kompak dan bersemangat. Kehadiran mereka memberi rasa aman dan percaya diri bagi petani lokal untuk menjalankan kegiatan dengan lancar dan tertib.
Sementara itu, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) memberikan bimbingan teknis kepada para petani terkait pola tanam dan perawatan tanaman agar hasil panen lebih maksimal. Pendekatan edukatif ini menjadi jembatan penting antara ilmu pertanian modern dan praktik tradisional masyarakat. Dengan bimbingan tersebut, diharapkan Desa Mondang mampu mengelola pertanian yang produktif dan berkelanjutan.
Kegiatan penanaman jagung di Desa Mondang menjadi cermin bahwa kemajuan desa tidak selalu dimulai dari proyek besar, melainkan dari langkah-langkah sederhana yang dilakukan bersama. Melalui kerja sama, semangat gotong royong, dan keinginan kuat untuk mandiri, masyarakat Mondang membuktikan bahwa ketahanan pangan bukan sekadar slogan, tetapi bisa tumbuh nyata — dimulai dari tanah mereka sendiri.(PS/BERMAWI)
