POSKOTASUMATERA.COM – TAPANULI SELATAN –Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, para santri dari Pesantren BLQ (Bumi Latihan Qur'an) melaksanakan kegiatan Bakti Sosial kebersihan lingkungan dari Jalan besar Desa Aek Latong, Kecamatan Sipirok menuju lokasi Pesantren dan kampung. Aksi peduli lingkungan ini menjadi wujud nyata pengamalan nilai-nilai Islami serta bentuk kontribusi santri dalam menjaga kebersihan dan keindahan desa.
Kegiatan yang berlangsung penuh semangat tersebut tidak hanya menjadi ajang memperingati Hari Santri, tetapi juga momentum memperkuat karakter santri yang cinta kebersihan, disiplin, dan peduli terhadap sesama. Di bawah bimbingan para ustaz dan pengurus pondok, para santri turun langsung membersihkan sampah di area publik, menata lingkungan sekitar, serta mengajak warga untuk bersama-sama menciptakan suasana desa yang bersih dan sehat.
Ketua Yayasan Wakaf Sua Islam Tapanuli, Ahmad Yunus Hasibuan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pendidikan karakter berbasis amal nyata.
“Santri bukan hanya belajar menghafal Al-Qur’an, tetapi juga harus turun langsung memberi manfaat bagi masyarakat. Kegiatan bakti sosial ini adalah bentuk nyata dari pendidikan karakter yang kami tanamkan di Pesantren BLQ,” ujar Ahmad Yunus Hasibuan.
Lebih lanjut, Ahmad Yunus menegaskan bahwa amal kebaikan seperti ini merupakan amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir meski pelakunya telah tiada.
“Beruntunglah para orang tua yang anaknya sejak kecil sudah dibiasakan beramal. Kebaikan yang dilakukan anak akan menjadi pahala yang terus mengalir untuk ayah dan bundanya, baik di dunia maupun di akhirat,” ungkapnya dengan penuh makna.
Selain kegiatan kebersihan, acara ini juga menjadi momentum memperkenalkan program Sua Tahfidz Mandiri, yaitu sarana pendidikan berbasis pondok dengan sistem beasiswa penuh bagi santri penghafal Al-Qur’an, anak yatim, dan dhuafa. Program ini didukung oleh Yayasan Wakaf Sua Islam Tapanuli, yang mengelola dana donasi masyarakat untuk membantu biaya pendidikan dan pembinaan santri secara gratis.
Melalui pesan inspiratifnya, Ahmad Yunus turut mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam perjuangan pendidikan pesantren.
“Mari kita buktikan bahwa pesantren bukan tempat yang tertinggal, tetapi justru sumber lahirnya generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan berjiwa sosial tinggi. Dukungan masyarakat sangat berarti agar santri bisa terus menebar kebaikan dan menjadi cahaya bagi negeri,” pungkasnya.
Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, kegiatan bakti sosial ini menegaskan bahwa santri bukan hanya penerus ulama, tetapi juga penggerak perubahan sosial. Melalui aksi sederhana menjaga kebersihan, para santri BLQ telah menunjukkan peran penting mereka dalam membangun peradaban yang bersih, sehat, dan penuh berkah — sejalan dengan semangat Hari Santri Nasional 2025: “Jihad Santri, Jayakan Negeri.”(PS/BERMAWI)


