POSKOTASUMATERA.COM – PANYABUNGAN —Langit Panyabungan tampak cerah ketika semangat para siswa SMA Negeri 3 Panyabungan semakin menyala. Di sela-sela pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA), sekolah ini mendapat kunjungan istimewa dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah XI, Dr. Tetti Mahrani Pulungan, S.Pd., M.Pd. Kunjungan itu bukan hanya sekadar agenda rutin, melainkan juga bentuk kepedulian seorang pemimpin pendidikan yang datang untuk memberi motivasi dan semangat juang kepada para peserta didik berprestasi yang akan berlaga di ajang PAI Fair Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2025, Selasa (4/11/2025).
Di ruang yang sederhana namun penuh semangat, Dr. Tetti disambut hangat oleh para guru dan siswa. Matanya berbinar ketika melihat dua wakil sekolah, Melli Khoirunnisa dan Khaidir Afwan Daulay, berdiri tegak dengan senyum percaya diri. Mereka bukan hanya membawa nama sekolah, tapi juga nama besar Mandailing Natal di kancah provinsi. Melli akan bertanding di cabang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), sementara Khaidir siap tampil di cabang pidato islami — dua bidang yang mencerminkan kecerdasan, ketulusan, dan kecintaan pada nilai-nilai spiritual.
Ajang PAI Fair 2025, yang digagas Kementerian Agama, menjadi ruang ekspresi bagi siswa-siswi se-Sumatera Utara untuk mengasah bakat keagamaan sekaligus menanamkan karakter religius. Melalui cabang lomba seperti Olimpiade PAI, MTQ, pidato, content creator islami, pembuatan poster, dan cipta lagu religi, kegiatan ini mengajarkan bahwa pendidikan sejati bukan hanya tentang nilai akademik, melainkan tentang bagaimana ilmu, akhlak, dan kreativitas tumbuh seiring.
Dalam sambutannya, Dr. Tetti berbicara lembut namun penuh makna. “Kompetisi ini bukan sekadar mencari juara, tapi tentang belajar menjadi insan yang ikhlas, disiplin, dan berakhlak. Setiap langkah kalian adalah ibadah, dan setiap pengalaman adalah guru terbaik,” ujarnya. Kalimat itu menggema di ruang aula, menembus hati para siswa yang mendengarkannya dengan khidmat.
Kepala SMA Negeri 3 Panyabungan, Hj. Lesnatarida, M.M., tak dapat menyembunyikan rasa harunya. Ia menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan melalui kehadiran Kacabdisdik. “Bagi anak-anak kami, kehadiran Ibu Tetti seperti suluh yang menyalakan semangat. Mereka merasa diperhatikan, dihargai, dan dituntun untuk terus berprestasi membawa nama baik sekolah dan daerah,” ungkapnya sambil tersenyum bangga.
SMA Negeri 3 Panyabungan memang dikenal dengan pembinaan karakter dan keagamaan yang kuat. Setiap pagi, dimulai dari memasuki gerbang sekolah, siswa dibiasakan untuk membudayakan 6s senyum, salam, sapa, sopan, santun dan sabar. Pembiasaan sholat dhuha dan dzuhur berjamaah. Pembinaan keagamaan, ceramah/kultum, sarhil Qur'an, mengaji, dan tahfidz qur'an yang diadakan setiap jum'at.. Dari kebiasaan kecil inilah muncul pribadi-pribadi yang tangguh dan rendah hati. Melli dan Khaidir adalah bukti nyata bahwa kedisiplinan, ketulusan, dan bimbingan guru yang konsisten dapat melahirkan prestasi luar biasa.
Dr. Tetti menegaskan bahwa ajang seperti PAI Fair sejalan dengan misi Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin dalam Kurikulum Merdeka. “Kita ingin anak-anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak, mampu berkolaborasi, dan menebarkan nilai-nilai kebaikan,” tegasnya. Bagi beliau, pendidikan adalah jalan panjang untuk membentuk manusia yang berkarakter dan berjiwa besar.
Kini, dengan doa dan dukungan seluruh warga sekolah, SMA Negeri 3 Panyabungan siap menorehkan prestasi di tingkat provinsi. Bagi Melli dan Khaidir, perjalanan ini lebih dari sekadar lomba—ini adalah perjalanan iman, ilmu, dan mimpi. Dan di balik senyum mereka, tersimpan harapan agar cahaya keberhasilan mereka kelak menjadi inspirasi bagi seluruh pelajar Mandailing Natal untuk terus berjuang, berprestasi, dan membawa nilai-nilai luhur pendidikan ke masa depan.(PS/BERMAWI)
